Suara.com - Direktur Operasional Badan SAR Nasional Supriyadi menduga badan pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, telah terbelah. Indikasi tersebut terlihat dari penemuan tiga jenazah yang masih dalam keadaan terikat safety belt di kursi masing-masing.
"Kalau kita lihat posisinya, kursi ini kan menempel body pesawat, ini bisa terlepas diduga karena hentakan yang keras dan patah," kata Supriyadi di Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (5/1/2014).
Tapi untuk memastikan apakah Airbus A320-200 harus dilakukan penyelidikan terlebih dahulu.
Ketiga jenazah yang terdiri dari dua lelaki dan satu perempuan tersebut, langsung diterbangkan ke Surabaya.
Jenazah tersebut semula ditemukan oleh tim pencari yang menggunakan kapal Kasturi milik Malaysia.
"Tiga jenazah ini terikat kursi, satu set," kata Supriyadi.
Penemuan tersebut menambah daftar korban AirAsia yang sudah ditemukan, yakni menjadi 37 korban, 34 di antaranya sudah berada di Surabaya untuk proses identifikasi dan sembilan lainnya sudah dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu (28/12/2014) pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Adapun jumlah orang yang berada di dalam pesawat tersebut sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.