Suara.com - Musibah yang menimpa pesawat AirAsia QZ8501 membuat banyak pihak bersimpati. Selain nelayan dan pihak asing yang membantu personel Basarnas dan TNI mencari korban dan serpihan AirAsia QZ8501, ada pula puluhan pelajar sekolah menengah ikut turun tangan.
Lebih dari 30 pelajar sekolah menengah di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah turut terjun dalam kesibukan upaya evakuasi di Lanud Iskandar. Mereka membantu membagikan makanan kepada personel tim pencari, menggotong jenazah dari ambulans ke pesawat militer. Bahkan, ada yang tak segan pula mendorong pesawat dan memarkirnya di landas pacu bandara.
Mereka rela mengorbankan liburan tengah semester mereka demi membantu para pilot, polisi, dan prajurit TNI mengurus serpihan dan mayat di Lanud Iskandar.
"Karena kecelakaan ini, saya datang untuk membantu para personel di sini dengan menjadi relawan. Keluarga saya mendukung saya dan mendoakan para korban," kata Nurul Fauzianti Hakim, remaja putri berusia 17 tahun yang saat ini masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Para pelajar ini mendapat arahan dari personel angkatan udara Indonesia soal bagaimana cara mengidentifikasi pesawat dan helikopter yang mendarat di bandara. Menurut pelajar lainnya, Abdul Wahab (18), hanya dalam waktu beberapa hari, mereka sudah mampu bekerja dengan sigap dan disiplin dalam proses evakuasi.
Hari ini, Senin (5/1/2015), kegiatan belajar mengajar (KBM) sudah dimulai kembali. Namun, para pelajar mengatakan akan kembali ke bandara setelah KBM usai pukul 13.00 WIB.
"Saya sangat sedih terhadap (musibah) ini, dan jika ada yang bisa kami bantu, kami akan membantu," kata Abdul. (CNA)