Di Laut, Tim Evakuasi pun Kadang Kurang Terkoordinasi

Minggu, 04 Januari 2015 | 22:48 WIB
Di Laut, Tim Evakuasi pun Kadang Kurang Terkoordinasi
Tim penyelam Basarnas saat melakukan persiapan pencarian korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di atas kapal KN SAR Purworejo di perairan Selat Karimata, Kalteng, Jumat (2/1/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proses evakuasi korban dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang sejak Minggu (28/12/2014) pagi dan akhirnya ditemukan jatuh ke laut, tampaknya kadang tidak berjalan dengan koordinasi yang baik antara sesama tim. Hal itu antara lain dialami sendiri oleh wartawan Suara.com, saat mengikuti pencarian hari ke-7 dan 8 di atas kapal KN SAR Purworejo 101.

Berangkat pada Sabtu (3/1/2015) pukul 09.00 WIB dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng), kapal yang dipimpin kapten Adil Triyanto ini tiba di lokasi pencarian sekitar pukul 18.50 WIB, tempat di mana dugaan badan pesawat AirAsia berada di bawah permukaan laut. Lokasi tepatnya saat itu adalah di posisi 03 derajat 55 menit 27 detik LS dan 110 derajat 31 menit 31 detik BE, di perairan Laut Jawa.

Hanya saja saat itu, begitu sampai di titik lokasi, terlihat nyatanya sudah ada beberapa kapal lain yang lebih dahulu berada di sana. Kapal-kapal itu antara lain adalah kapal MGS Geo Survey dan Chresonyx Basarnas, serta KRI Banda Aceh.

"Kita harus maju lagi sedikit, karena katanya mengganggu pencarian kapal MGS Geo Survey yang sudah menurunkan ROV," ucap bagian informasi kapal KN SAR 101 Purworejo, Aris Purwanto, saat itu di atas kapal.

Mengikuti instruksi dari kapal MGS Geo Survey itulah, akhirnya kapal KN SAR 101 maju sedikit, sebelum lantas melempar jangkar dan bermalam di tengah laut.

Pada Sabtu (4/1) paginya, kapal KN Purworejo 101 pun langsung melakukan koordinasi dengan KRI Banda Aceh untuk melakukan persiapan penyelaman. Sekitar pukul 10.20 WIB, Aris pun sudah memerintahkan penyelam Basarnas Special Group (BSG) untuk mempersiapkan diri merapat ke KRI Banda Aceh, guna memudahkan koordinasi penyelaman.

"Diberitahukan buat penyelam BSG, mohon mempersiapkan, untuk mendekat ke KRI Banda Aceh," ucap Aris di atas kapal KN Purworejo.

Sekitar pukul 10.30 WIB saat itu, dua orang penyelam dari BSG pun akhirnya sudah dikirim dari kapal KN Purworejo 101 menuju KRI Banda Aceh, menggunakan speedboat dengan tiga orang kru. Jarak antara KRI Banda Aceh dan KN Purworejo sendiri sekitar 300 meter, sehingga sekitar pukul 10.50 WIB, kedua penyelam sudah sampai di KRI Banda Aceh dan masuk melalui tangga dari lambung sebelah kanan kapal.

Tak lama, sekitar pukul 11.00 WIB, speedboat telah kembali ke kapal KN 101 untuk kembali mengambil dua orang penyelam BSG, yang selanjutnya dibawa lagi ke KRI Banda Aceh.

Koordinasi yang tidak tepat itu ternyata kembali terlihat. Pasalnya, sekitar pukul 13.00 WIB, keempat penyelam dari BSG nyatanya harus dijemput lagi dari KRI Banda Aceh menggunakan speedboat, untuk kembali ke kapal KN SAR Purworejo 101.

"Keempat penyelam dari BSG sudah diambil lagi. Katanya KRI Banda Aceh ingin ke Semarang untuk mengisi bahan bakar dan logistik," ucap Aris.

"Lagipula dia (penyelam BSG) kasihan juga kalau masih di sana (KRI Banda Aceh), karena nggak bawa baju ganti juga kan," tambahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI