Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan mengapresiasi tim pencari pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Mengenai evakuasi, luar biasa dan kita salut serta bangga apa yang dilakukan Basarnas dan tim," kata Ketua DPP PPP Hasan Husairi Lubis kepada suara.com, Minggu (4/1/2015).
Hasan juga memuji negara-negara sahabat yang turut membantu pencarian korban pesawat AirAsia.
Terkait dengan izin terbang ke dari Surabaya ke Singapura pada hari dimana pesawat itu jatuh, yakni Minggu (28/12/2014) pagi, yang sekarang sedang dipersoalkan, Hasan mengatakan kalau pesawat itu tidak diizinkan, tentu tidak akan diterbangkan.
"Mengenai izin, saya kira tidak mungkin mereka berani terbang," kata Hasan.
Hasan menekankan agar insiden tersebut menjadi bahan introspeksi diri.
"Kita introspeksi diri banyak yang harus dibenahi, termasuk SDM serta alat ATC," katanya. "Jangan ada lagi isu permainan, benahi sumber daya manusianya cukup sampai di sini, jadi pelajaran agar ke depan tidak terulang."
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Minggu pagi, pesawat AirAsia mengalami lost contact. Pesawat jenis Airbus A320 dengan rute Surabaya- Singapura mengalami lost contact pada pukul 06.17 WIB di sekitar Pulau Belitung pada titik koordinat 03°22’15”S - 109°41’28.” Pesawat itu bertolak dari Surabaya sekitar pukul 05.35 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Changi Singapura pukul 08.30 waktu setempat.
Jumlah orang yang berada di dalam pesawat tersebut sebanyak 162 orang yang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak pesawat.
Saat ini, pencarian terhadap korban dan badan pesawat sedang dilakukan secara besar-besaran di perairan Karimata. Sejauh ini, belum diketahui penyebab pasti insiden tersebut.