BMKG: Turbulensi Berdampak Kecil Pada Pesawat

Esti Utami Suara.Com
Minggu, 04 Januari 2015 | 09:50 WIB
BMKG: Turbulensi Berdampak Kecil Pada Pesawat
Infografis AirAsia
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ahli meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan gangguan mesin yang ditimbulkan icing (lapisan es) adalah penyebab paling mungkin di antara sejumlah kemungkinan faktor cuaca yang menyebabkan kecelakaan AirAsia QZ8501, tapi mereka berhenti untuk mengidentifikasi itu sebagai penyebab kecelakaan fatal.

Lapisan es dalam mesin jet dapat menjadi bahaya pada ketinggian di dekat badai besar, ketika kelembaban berubah menjadi kristal es kecil yang dapat tersedot di dalam mesin. Jika es mencair tapi kemudian membeku kembali pada permukaan logam, es yang terkumpul dapat baik masuk ke potongan bilah turbin dan menyebabkan kerusakan, atau mencair dan memadamkan sistem pengapian.

"Fenomena Cuaca yang paling mungkin adalah icing yang dapat menyebabkan kerusakan mesin," kata badan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia dalam sebuah laporan setebal 14-halaman tentang analisa kondisi cuaca pada pagi hari saat kecelakaan melanda Airbus A320 yang mengangkut 162 orang itu.

Laporan itu juga menyebut, turbulensi memiliki dampak yang lebih kecil pada pesawat.

Dokuman yang oleh The Wall Street Journal disebut sebagai "analisis meteorologi" kecelakaan, adalah laporan publik pertama tentang apa yang mungkin telah menyebabkan kecelakaan pada hari ketika langit yang penuh badai tapi puluhan penerbangan lainnya melewati daerah yang sama tanpa insiden .

Laporan itu muncul, setelah pemerintah berjanji untuk menyelidiki pelanggaran penerbangan AirAsia setelah diketahui bahwa pesawat naas telah terbang di luar jadwal ketika jatuh.

Sementara hingga hari ketujuh pencarian telah ditemukan sejumlah benda masif yang diyakini sebagai puing-puing pesawat QZ8501 di dasar laut.

"Bagian terbesar, berukuran 18 meter panjang dan lebar 5,4 meter, tampaknya menjadi bagian dari tubuh jet," kata Henry Soelistyo Bambang, Kepala Badan SAR Nasional. (news.com.au)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI