CAAS: AirAsia Rute Surabaya-Singapura Atas Kesepakatan Dua Negara

Tomi Tresnady Suara.Com
Sabtu, 03 Januari 2015 | 19:11 WIB
CAAS: AirAsia Rute Surabaya-Singapura Atas Kesepakatan Dua Negara
Sebanyak 12 peti jenazah korban AirAsia QZ8501 diberangkatkan dari Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Penerbangan Sipil Singapura atau CAAS menanggapi berita AirAsia yang terbang di hari Minggu 28 Desember 2014 lalu tidak masuk jadwal resmi. CAAS mengatakan bahwa persetujuan telah diberikan untuk jalur Surabaya-Singapura berdasarkan hak udara yang tersedia di bawah layanan udara berdasarkan kesepakatan antara kedua negara.

Indonesia AirAsia telah diberi wewenang untuk mengoperasikan pernerbangan harian antara Surabaya dan Singapura, tiba di Bandara Changi pada pukul 08.30 (atau 7.30 WIB) dan berangkat ke Surabaya pada pukul 14.10 (atau 13.10 WIB). Aplikasi itu dibuat untuk periode 26 Oktober 2014 - 6 Maret 2015.

CAAS mengatakan pada hari ini, Sabtu (3/1/2015): "Penerbangan ini sehari-hari telah disetujui karena ada hak lalu lintas udara tersedia di bawah perjanjian layanan udara bilateral dan slot di Bandara Changi yang tersedia."

AirAsia mengoperasikan penerbangan empat kali seminggu pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu. CAAS menambahkan, "Maskapai bisa menyesuaikan frekuensi penerbangan mereka dalam perjalanan musiman saat menanggapi permintaan pasar atau persyaratan operasional."

Pernyataan CAAS muncul setelah Kementrian Perhubungan Indonesia mengatakan pihaknya akan menyelidiki semua jadwal penerbangan Indonesia AirAsia.

"Kami akan menyelidiki semua jadwal penerbangan AirAsia," kata Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Muratmodjo. "Mudah-mudahan kita bisa mulai pada Senin depan. Kami tidak akan fokus pada lisensi, hanya jadwal," tambahnya.

"Ada kemungkinan lisensi AirAsia di Indonesia di cabut," kata Djoko, menekankan bahwa itu hanya satu kemungkinan.

Kementrian Transportasi pada hari Jumat menangguhkan penerbangan Indonesia AirAsia jurusan Surabaya-Singapura karena rupanya dioperasikan di luar lingkup lisensi, yang diizinkan penerbangan empat hari dalam seminggu, tapi tidak di hari Minggu, ketika kecelakaan itu terjadi.

"Kami juga akan menyelidiki pihak yang memberi izin untuk AirAsia untuk terbang pada hari itu," kata Djoko.

Sementara, CEO AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan jika AirAsia akan bekerjasama selama penyelidikan rute Surabaya-Singapura. Namun, ia menolak untuk menjawab pertanyaan lebih lanjut. (StraitsTimes)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI