Suara.com - Sekitar 40 penyelam Rusia akan diterjunkan untuk membantu proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, demikian dikatakan Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo di Jakarta, Sabtu (3/1/2015).
"Hari ini kita akan mendapat tambahan kekuatan dari Rusia, dua buah pesawat dan sekitar 40 sampai 50 orang penyelam," kata Bambang.
Ia menjelaskan bahwa tim Rusia akan dilengkapi dengan dua buah pesawat, termasuk pesawat amfibi Beriev BE-200. Sementara para penyelam akan dilengkapi dengan sistem Unmanned Submersible, kapal selam nirawak yang bisa bermanfaat untuk menemukan korban atau puing pesawat di bawah air.
Meski demikian, Bambang menegaskan bahwa tim Rusia itu akan diminta untuk mencari dan mengobservasi puing atau objek terapung pesawat yang berada di luar wilayah prioritas. Adapun wilayah prioritas masih akan ditangani oleh Basarnas dan TNI.
"Tim Rusia Rusia akan mencari objek terapung yang keluar dari area prioritas, mengingat kuatnya arus dalam beberapa hari terakhir," ujar Bambang.
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Bambang memastikan bahwa dua buah puing besar dari pesawat Airbus 320-200 itu sudah ditemukan oleh tim Basarnas. Semua penyelam tim Basarnas akan diterjunkan ke lokasi penemuan, yang juga berada di dalam area prioritas pencarian Basarnas.
AirAsia QZ8501 hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura pada 28 Desember 2014 kemarin. Pesawat yang membawa 155 penumpang dan tujuh awak itu diduga jatuh karena dihantam cuaca buruk.
Hari Ini 40 Penyelam Rusia Bantu Evakuasi AirAsia QZ8501
Sabtu, 03 Januari 2015 | 11:01 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Profil Ryan Harris, Keponakan Mantan Bos Air Asia yang Viral Gelar Royal Wedding Rp75 M
22 November 2023 | 10:30 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI