Suara.com - Amerika Serikat, pada Jumat (2/1/2015), menerapkan sanksi ekonomi baru terhadap Korea Utara, negara yang diyakini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peretasan sistem komputer Sony Pictures Entertainment.
Pemerintah AS menjatuhkan sanksi terhadap tiga lembaga, termasuk badan intelijen militer Korut dan 10 orang yang diduga bertanggung jawab atas perdagangan senjata di negara itu.
Presiden Barack Obama menandatangani perintah penerapan sanksi baru itu, yang akan membuat pihak-pihak yang disebut di dalamnya tidak bisa mengakses sistem finansial AS.
Dalam pernyataannya Menteri Keuangan Jacob J. Lew, mengatkan bahwa Washington berkomitmen untuk menghukum Korut atas aksi destruktifnya.
Ia juga mengatakan meski polisi federal AS, FBI, masih terus menyelidiki peretasan Sony, tetapi hukuman atas Korut bertujuan untuk menegaskan bahwa AS akan menggunakan cara-cara sendiri untuk melindungi perusahaan-perusahaan dan warganya.
Peretasan terhadap Sony pada 24 November 2014 silam terjadi jelang peluncuran film komedi "The Interview", yang bercerita tentang upaya pembunuhan pemimpin Korut, Kim Jong un.
Korut memang sejak lama mendesak Sony untuk tidak memutar film itu, tetapi tidak digubris.
Menurut penyelidikan awal FBI peretasan terhadap Sony dilakukan oleh Korut, tetapi tuduhan itu selalu dibantah oleh Pyongyang. (Reuters)
Buntut Peretasan Sony, AS Beri Sanksi Baru untuk Korut
Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 03 Januari 2015 | 08:34 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina
23 November 2024 | 04:15 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI