Suara.com - Komandan Kompi Badan SAR Nasional (Basarnas) Charles Batlajery kecewa lantaran kapal KN SAR 101 Purworejo hingga kini belum sampai ke titik pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di titik empat dan lima di perairan Teluk Airitam, Kalimantan Tengah.
"Ya kecewa, belum bisa (menyelam), lantaran cuaca yang juga kurang baik," ucap Charles diatas kapal KN SAR 101, Jumat (2/12/2014).
Dia berharap cuaca segera membaik agar kapal KN SAR 101 dapat sampi ke titik lokasi yang diduga menjadi tempat jatuhnya pesawat nahas tersebut.
"Ya minimal kita turunkan alat di koordinat yang disebutkan tadi, untuk memastikan benar nggak ada pesawat (AirAsia) atau jenazah dan serpihan-serpihannya. Cuma nggak sempat kan," tambah dia.
Alat yang dimaksud Charles yakni Remotely Operated Vehicle (ROV) atau kendaraan tanpa awak yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan benda di bawah laut.
Untuk informasi, sebelumnya Kapal KN SAR 101 sudah bergerak dari Dermaga Panglima Utar Kumai pukul 05.00 WIB menuju titik pencarian. Namun sekitar pukul 13.00 WIB Kapten Kapten Adil Triyanto memutuskan untuk memutar halauan kapalnya ke dermaga Kumai.
"Kita harus putar balik, karena ombaknya terlalu besar, ada yang satu, dua, tiga meter ketinggian ombaknya," tutur Adil.
Adil juga mengaku kecewa karena terpaksa memutar balik kapalnya. Padahal, hanya butuh waktu sekitar satu jam untuk tiba di lokasi.
Selama perjalanan, kapal KN SAR 101 menemukan benda-benda mencurigakan berwarna hitam dan benda putih seperti jeriken. Namun ketika didekati, benda-benda tersebut hanyalah, serpihan kayu dan tempat deterjen.