Suara.com - Sejumlah anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan ke Posko Tim SAR AirAsia QZ8501 Lanud Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2015) sore.
Kedatangan mereka diklaim untuk memberikan dukungan moral kepada Basarnas dan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Kita ke sini untuk memberi dukungan moral kepada Basarnas dan KNKT," kata salah satu anggota Komisi V yang hadir, Yudi Yudiana, di lokasi.
Wakil Ketua Komisi V ini menambahkan, Indonesia merupakan daerah yang tidak aman karena banyaknya bencana alam dan kecelakaan transportasi. Karenanya, sebagai penggagas UU SAR, Komisi V memberikan dukungan ke Tim SAR untuk proses evakuasi pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura.
"Kita ingin tunjukkan ke dunia internasional, SAR kita siap dan wilayah kita aman," tambahnya.
Yudi menambahkan, awalnya DPR akan membentuk Panitia Kerja (Panja) bila Basarnas tidak mampu menemukan titik hilangnya AirAsia. Namun ternyata dalam waktu tiga hari, titik hilangnya AirAsia sudah selesai dan sejumlah korban pun bisa dievakuasi. Komisi V pun memberikan apresiasi atas hal itu.
"Tapi Basarnas bisa mencarinya selama tiga hari pasca kejadian," ujar Yudi.
Dia menambahkan, mulai sekarang, KNKT harus bisa mencari kotak hitam pesawat nahas yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak itu.
"KNKT juga kita koordinasi juga untuk fokus mencari blackbox. Jadi kotak ini yang akan menyingkap informasi kenapa pesawat hilang," kata dia.