Suara.com - Kapal Baruna Jaya Milik Badan Pusat Pengembangan Teknologi (BPPT) diprioritaskan melakukan penyapuan dasar laut Selat Karimata, Kalimantan Tengah untuk membantu mendeteksi keberadaan AirAsia QZ8501.
Baruna Jaya merapat ke Posko Tim SAR untuk menambah alat sonar yang baru saja dikirimkan BPPT dari Jakarta. Alat sonar yang baru ini mampu mendeteksi objek hingga kedalaman 500 meter.
"Kita akan pasang sonar tambahan di belakang Baruna Jaya. Alat sudah datang dari Jakarta. Baruna Jaya sedang menuju Pelabukan Kumai," kata Deputi Pusat Teknologi Sumber Daya Lahan, Wilayah dan Mitigasi Bencana, BPPT, Ridwan Djamaludin di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2014).
Kapal sudah bekerja menyapu laut sejak kemarin dan sudah bergerak mengelilingi laut selama lima jam.
Sejumlah jenazah dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 pun sudah diangkat dari laut dan diamankan kapal ini. Mereka tidak bisa bekerja lama karena faktor cuaca buruk.
"Selain itu untuk memaksimalkan kinerja, kita tambah alat sonar ini satu set ini untuk memindai kiri kanan," katanya.
Mengenai lokasi penyisiran, dia mengatakan tidak akan jauh dari lokasi kordinat penemuan jenazah dan puing pesawat.
"Ini agar tidak menghilangkan jejak badan pesawat. Kita perkirakan 11,5 KM ke Arah Barat Laut," ujar Ridwan.
Dia pun berharap, dengan penambahan alat sonar ini bisa mempercepat proses evakuasi pesawat yang berpenumpang 155 orang itu.
"Serta, semoga cuaca hari ini mendukung," tegasnya.