Suara.com - Pengamat penerbangan sipil Dudi Sudibyo mengungkapkan, penumpang pesawat umumnya hanya punya waktu singkat untuk keluar pesawat saat mendarat darurat.
Dudi yang dihubungi suara.com, Rabu (31/12/2014), menjelaskan, jika berkaca pada tragedi AirAsia QZ8501 hal itu menunjukkan kalau penumpang tak punya waktu cukup untuk lolos dari maut.
“Dilihat dari besar kecilnya pesawat, tapi biasanya 90 detik untuk keluar,” katanya.
Dia juga menduga kalau QZ8501 mencoba untuk mendarat darurat.
Hal itu berdasarkan benda-benda yang ditemukan oleh tim Badan SAR Nasional (Basarnas) berkaitan dengan pintu darurat, seperti life draft atau perosotan yang mengembang saat pintu darurat terbuka.
Dudi memperkirakan penumpang sudah disiapkan untuk mendarat darurat, namun hal itu baru bisa diketahui setelah hasil analisa kotak hitam keluar dan melihat kondisi di dalam pesawat.
“Kita lihat apakah penumpang sudah line up (berbaris),” katanya.
Kendati demikian menurutnya, tanda-tanda ada persiapan mendarat darurat juga bisa dilihat dari materi pintu darurat yang terhempas.
“Dari situ tidak mungkin pintu darurat terbuka di bawah air. Artinya ada kemungkinan pintu dibuka sejak pesawat di atas air,” jelas Dudi.
Dia juga menjelaskan kalau peristiwa atau jatuhnya AirAsia tidak sama dengan kondisi Adam Air yang jatuh dan tenggelam pada 1 Januari 2007.