Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan bahwa pihaknya menemukan tiga jenazah dari pesawat AirAsia QZ8501, pada proses pencarian sepanjang malam tadi hingga pagi ini. Dari tiga jenazah tersebut menurutnya, dua orang berjenis kelamin laki-laki, sementara satunya lagi perempuan berbaju pramugari.
"Dalam pencarian dari tadi malam hingga pagi ini, sudah kita temukan tiga jenazah. Satu perempuan yang berpakaian pramugari, dan dua laki-laki," kata Bambang, di Gedung Basarnas Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Bambang juga menjelaskan, saat ini ketiga jenazah tersebut sudah dievakuasi ke Pangkalan Bun. Selanjutnya nanti akan diterbangkan ke Surabaya, setelah melalui pembersihan dan perawatan yang dilakukan oleh tim terkait di Pangkalan Bun. Dengan demikian menurutnya, saat ini total jenazah yang sudah divekuasi adalah enam orang, di mana tiga jenazah awal ditemukan Selasa (30/12) sore kemarin.
"Kita sudah mengevakuasi tiga jenzah tersebut. Nanti setelah dibersihkan dan melalui perawatan di Pangkalan Bun, akan diterbangkan ke Surabaya untuk diidentifikasi oleh polisi di RSPAD," jelas Bambang.
Terkait evakuasi sendiri, Bambang menjelaskan bahwa saat ini kekuatan sudah berkonsentrasi di sektor tempat ditemukannya serpihan dan jenazah, di mana kemarin sektor tersebut merupakan sektor lima. Lantaran hari ini sektor pencarian dipersempit, sektor lima kini sudah tidak ada. Namun dia mengaku bahwa personel yang ada saat ini belum bisa beraksi karena terkendala cuaca buruk, dengan gelombang laut yang mencapai 3 meter dan curah hujan cukup tinggi.
"Semua kekuatan sudah siap di sekitar lokasi. Tinggal tunggu perintah untuk beraksi. Namun karena gelombang tinggi dan curah hujan di lokasi tinggi, maka mereka wait and see aja," tutupnya.
Tim SAR Temukan Satu Jenazah Pramugari dan Dua Lelaki
Rabu, 31 Desember 2014 | 09:17 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Modus Eks Pejabat Basarnas Korupsi Kendaraan Penyelamat, Negara Rugi Puluhan Miliar
14 November 2024 | 17:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI