Basarnas Menuju Lokasi Dugaan Adanya Badan Pesawat AirAsia

Rabu, 31 Desember 2014 | 08:14 WIB
Basarnas Menuju Lokasi Dugaan Adanya Badan Pesawat AirAsia
Tim Basarnas di atas kapal KN 224 telah bersiap melakukan penyelaman dalam rangka evakuasi jatuhnya AirAsia QZ8501, sejak Rabu (31/12/2014) dini hari. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki hari keempat pencarian pesawat AirAsia QZ8501, tim Badan SAR Nasional (Basarnas) yang menggunakan kapal KN 224, siap kembali menyisir tempat di mana jenazah dan kepingan pesawat itu ditemukan di wilayah Laut Jawa.

"Kita langsung ke fokus ke tempat yang kemarin ditemukan (jenazah dan serpihan pesawat)," ucap Kapten KN 224, Ahmad, di atas kapal, Rabu (31/12/2014).

Pagi ini sendiri di Dermaga Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng), yang menjadi tempat bersandarnya kapal tersebut, cuaca sempat kurang bersahabat dan terjadi hujan. Namun kapten kapal, Ahmad, mengaku tak terlalu mengkhawatirkannya sebagai cuaca buruk. Kapal sendiri pada pukul 08.40 WITA sudah bergerak menuju lokasi pencarian.

"Biasanya kalau hujan kali ini, laut bersahabat," tambah Ahmad.

Dalam pencarian kali ini, Basarnas Special Group (BSG) juga disebut telah menyiapkan tim untuk melakukan penyelaman di titik di mana pesawat nahas tersebut diduga berada di bawah laut. Pencarian ini sekaligus menindaklanjuti temuan tim di kapal KRI Bung Tomo 357, yang berupa serpihan-serpihan pesawat AirAsia di koordinat 03' 50 112 LS/110' 29 BT.

Berdasarkan pengamatan suara.com di kapal KN 224, BSG memang terlihat telah menyiapkan berbagai alat penyelaman, mulai dari tabung oksigen, Remote Operating Vehicle atau alat deteksi bawah laut, hingga alat komunikasi bawah laut. Komandan BSG, Charles Batlajery mengatakan bahwa nantinya tim akan mengerahkan dua orang penyelam untuk turun lebih dulu demi melihat situasi di bawah laut.

"Biasanya dua orang dulu turun, untuk memastikan. Dan kalau bener, mungkin bisa nambah dua orang lagi untuk melakukan evakuasi," ujar Charles.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI