Suara.com - Leelah Alcorn, transgender asal Ohio, Amerika Serikat menyudahi hidupnya dengan cara tragis, Sabtu (28/12/2014) lalu. Alcorn menulis pesan terakhir lewat media sosial Tumblr sebelum akhirnya bunuh diri.
Pesan yang diberi judul "Catatan Bunuh Diri" itu diposting persis di hari kematiannya. Di situ, remaja 17 tahun itu mengaku merasa tak nyaman 'terjebak dalam tubuh lelaki' sejak usianya masih 14 tahun.
"Saat saya berumur 14 tahun, saya mempelajari apa makna transgender dan menangis karena bahagia. Setelah 10 tahun dalam keraguan, saya akhirnya mengerti siapa diri saya sebenarnya," tulis Alcorn.
Dilanjutkan Alcorn, setelah menyadari kelainan pada dirinya, dia kemudian menceritakan hal tersebut kepada ibundanya. Sayang, reaksi ibundanya di luar perkiraan.
"Saya kemudian mengatakan ini kepada ibu. Reaksinya sangat negatif. Dia bilang itu hanya sebuah fase, bahwa saya sebenarnya bukan perempuan. Tuhan tidak mungkin membuat kesalahan, saya lah yang bersalah," lanjut Alcorn.
Alcorn berharap bisa menjalani operasi berganti kelamin di ulang tahunnya ke-16. Namun, rencana itu ditolak orangtuanya.
"....(Penolakan) ini membuat saya sangat kecewa. Semakin lama menunggu, semakin lama kamu tersiksa. Saya putus asa karena harus menjadi lelaki sepanjang hidup saya," katanya lagi.
Di kalimat terakhir, Alcorn memberikan 'petuah' bagi para orangtua untuk tidak mengisolasi anak transgender seperti perlakukan orangtuanya terhadap dirinya.
"Jika Anda membaca tulisan ini, tolong jangan katakan hal ini kepada anak-anak Anda karena hanya akan menyakit perasaan Anak Anda....," tutupnya.
Kabar kematian Alcorn disampaikan orangtuanya lewat media sosial. Mereka mengatakan Alcorn tewas akibat menabrakan diri ke truk. (Metro)