Evakuasi Jenazah di Pangkalan Bun Terganggu Cuaca Buruk

Rabu, 31 Desember 2014 | 01:55 WIB
Evakuasi Jenazah di Pangkalan Bun Terganggu Cuaca Buruk
Sejumlah Tim SAR membawa serpihan pesawat AirAsia QZ 8501 yang ditemukan KRI Bung Tomo di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Evakuasi jenazah di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, terhambat akibat cuaca buruk di laut. Di selat inilah ditemukan puing pesawat korban AirAsia QZ8501 yang sebelumnya hilang sejak Minggu (28/12/2014) pagi.

"Evakuasi sangat sulit karena gelombang tinggi dan tiupan angin yang kencang. Bahkan saat mau mengambil mayat itu sulit karena licin dan bila dipaksakan maka heli yang kami tumpangi menjadi sasaran gelombang," kata Direktur Operasi Basarnas Marsma TNI Supriadi di Pangkalan Bun, Selasa (30/12/2014).

Jenazah pertama yang ditemukan berjenis kelamin perempuan, namun gagal diangkat ke kapal karena gelombang sangat tinggi sehingga rawan bagi keselamatan tim penyelamat.

Hasil pantauan udara, ada beberapa jenazah yang ditemukan. Sayangnya upaya evakuasi menggunakan helikopter terkendala karena angin cukup kencang dan gelombang tinggi antara dua sampai tiga meter sehingga sangat berbahaya bagi tim evakuasi.

Meski begitu, pada sore hari tim berhasil mengevakuasi beberapa benda serpihan pesawat serta sebuah koper warna biru.

Pangkoopsau I Marsda TNI Agus Dwi Putranto memberi keterangan bahwa benda-benda yang ditemukan di sekitar jenazah merupakan serpihan pesawat AirAsia QZ8501.

"Serpihan kerangka pesawat yang ditemukan dibalut dengan terpal serta kotak kecil berwarna biru sebagai hasil temuan," kata Agus Dwi.

Dia menegaskan bahwa pencarian korban akan terus dilakukan. Armada laut dan udara akan ditambah. Serpihan pesawat ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi terakhir pesawat berpenumpang 155 orang dan tujuh kru pesawat itu hilang kontak. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI