Suara.com - Setelah mendapat informasi dari kapal KRI Bung Tomo 357 mengenai temuan serpihan pesawat AirAsia QZ 8501 pada Selasa (30/12/2014) sekitar pukul 14.00 WIB, kapal KN224 milik Badan SAR Nasional langsung bergerak menuju ke Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Lokasi itu, kata Kapten Kapal KN 224 Ahmad, berdekatan area pencarian di hari kedua.
"Titik koordinat tersebut, berdekatan dengan jalur kita kemarin, hanya saja titik koordinat benda mencurigakan ini lebih ke timur," ujar Ahmad kepada wartawan di atas kapal KN 224,.
Perjalanan ke Teluk Kumai sarat dengan berbagai kejadian. Tim Basarnas menemukan sejumlah benda di tengah perjalanan, di antaranya benda berwarna biru dan pink. Benda itu rupanya balon yang biasa digunakan untuk mainan anak kecil.
Saat itu angin berhembus kencang. Petugas sempat kesulitan mengambil balon. Sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah balon itu ada kaitan dengan penumpang AirAsia.
"Kalau kita tetap maksakan ambil, sangat berbahaya, jadi kita melaju aja lagi," kata Kapten Ahmad.
Pukul 16.30 WIB, Kapten Ahmad kembali melihat benda seperti koper warna hitam. Tapi ternyata itu hanya kayu.
Tim meneruskan perjalanan. Saat itu, hujan turun deras sekali.
Beberapa saat kemudian, diputuskan untuk berlabuh di Pelabuhan Kumai.
Sampai Rabu dini hari pukul 01.15 WIB, kapal KN 224 yang di dalamnya juga mengangkut rombongan wartawan belum sampai di Teluk Kumai.