Sebelum QZ8501 Ditemukan, Dunia Sudah Akui Kemampuan Basarnas

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 30 Desember 2014 | 21:07 WIB
Sebelum QZ8501 Ditemukan, Dunia Sudah Akui Kemampuan Basarnas
Badan SAR Nasional (Basarnas) Jakarta melakukan pencarian pesawat AirAsia di Perairan Bangka Belitung, Senin (29/12). [suara.com/Bowo Raharjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai kemampuan pencarian dan penyelamatan (search and rescue atau SAR) terbaik di kawasan Asia, demikian dikatakan sejumlah pakar internasional bahkan sebelum puing pesawat AirAsia QZ8051 ditemukan pada Selasa (30/12/2014).

"Indonesia punya banyak pengalaman dalam menangani bencana. Mereka sangat bagus dalam menginvestigas bencana," kata Greg Waldron, editor majalah FlightGlobal kepada Wall Street Journal pada Minggu (28/12/2014).

Seperti yang diketahui Badan SAR Nasional pada Selasa memastikan telah menemukan puing-puing pesawat AirAsia QZ8051 di Laut Jawa, dekat dengan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Pesawat nahas itu diduga mengalami kecelakaan saat terbang dari Surabaya menuju Singapura pada Minggu.

Basarnas hanya butuh dua hari untuk menemukan lokasi, puing, dan bahkan jenazah penumpang pesawat Airbus 320 itu. Hingga berita ini diturunkan proses evakuasi masih terus berlangsung.

Menurut Waldron, Basarnas sudah kenyang pengalaman dalam menangani kecelakaan tranportasi udara selama bertahun-tahun, meski medan yang dihadapi tergolong berat. Ia mencatat keberhasilan tim SAR Indonesia dalam beberapa kasus seperti kecelakaan pesawat Lion Air pada April 2013 dan tabrakan Sukhoi Superjet 100 pada Mei 2012.

Waldron juga mengatakan bahwa tim SAR Indonesia juga menjalin kerja sama erat dengan badan-badan penyelidik internasional, termasuk dengan Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat.

Sementara itu menurut Mark Martin dari perusahaan konsultan Martin Consulting, Indonesia akan cepat menemukan pesawat nahas itu karena mempunyai peralatan yang mumpuni.

"Indonesia punya kendaraan bawah air tanpa awak yang bisa menerobos ke lautan. Jika pesawat itu tenggelam, maka saya yakin bahwa pesawat itu akan dengan mudah dilacak dan upaya penyelamatan bisa berjalan lancar," kata Martin.

Sementara pada Selasa petang Presiden Joko Widodo juga berterima kasih atas kerja keras Basarnas, TNI, dan masyarakat yang ikut membantu penemuan pesawat AirAsia QZ8051 di Laut Jawa.

Pujian untuk Basarnas juga membanjir di media sosial, termasuk Twitter. Basarnas bahkan masuk dalam 10 topik paling top di Twitter Indonesia hingga Selasa malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI