Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bambang Soelistyo belum dapat memastikan jumlah korban pesawat AirAsia QZ8501, seiring ditemukannya sejumlah objek yang diduga bagian dari pesawat nahas yang diperkirakan jatuh di sekitar perairan Selat Karimata dekat Pangkalan Bun.
"Semua temuan akan terus kita identifikasi, tapi angka pasti belum ada," kata Bambang seusai jumpa pers di kantornya, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/12/2014).
Dia menambahkan bahwa belun ada yang bisa dijelaskan secara mendetail terkait temuan jenazah, seperti ciri-ciri tertentu korban. Dia juga berharap ada yang masih bertahan hidup.
"Angka belum ada. Saya berharap ada yang masih hidup," kata dia.
Sementara itu, dia meyakini 95 persen kemungkinan pintu darurat atau "emergency exit" yang mengapung di perairan sekitar barat daya Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah merupakan bagian AirAsia QZ8501.
"Saya yakin 95 persen itu merupakan bagian dari pesawat yang kita cari. Ada kemungkinan 5 persen lainnya karena saya belum melihat secara langsung lewat mata kepala saya, melainkan lewat temuan regu SAR," terangnya lagi.
Sebelumnya Kadispenal Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menyebutkan ada enam jenazah yang ditemukan oleh tim pencari KRI Bung Tomo dan helikopter milih Basarnas.
Dari enam jasad korban yang terapung di lautan, tim baru berhasil mengevakuasi satu jenazah yang diduga merupakan penumpang AirAsia.
Rencananya semua kegiatan evakuasi , termasuk evakuasi jenazah dan puing pesawat akan di pusatkan di Pangkalan Bun.