Suara.com - Satu orang laki-laki terpaksa ditandu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) keluar dari ruang Crisis Center Terminal II Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur sedangkan satu orang perempuan dipapah menuju ruang kesehatan, Selasa (30/12/2014).
Mereka adalah keluarga penumpang AirAsia QZ8501 yang tidak kuat mendengar berita tentang tewasnya seluruh penumpang AirAsia di perairan Belitung.
Pantauan suara.com, selain kedua orang ini, jerit tangis histeris juga pecah di ruangan Crisis Center ini. Mereka memang sedang menonton bersama konferensi pers dari Basarnas tentang penemuan serpihan pesawat AirAsia yang mengantar 155 penumpang.
Untuk diketahui, pesawat AirAsia type Airbus A320-200 yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB itu seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB, namun hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat. Dengan demikan, ada 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura, dan 1 Prancis.