Suara.com - Badan SAR Nasional mengirimkan dua unit pesawat ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang dilaporkan oleh nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12/2014), malam.
"Hari ini kami mengirim dua unit pesawat, yakni CN 235 milik TNI AL dan ME 35 untuk ke lokasi ditemukannya serpihan benda yang berukuran panjang empat meter dan lebar satu meter oleh nelayan tersebut," ujar Deputi Potensi SAR, Marsekal Muda TNI Sunarbowo Sandi, Selasa (30/12/2014).
Ia mengatakan, selain mengirim dua pesawat itu, pihaknya juga mengirim semua unsur laut yang ada di sekitar sektor 10 untuk menuju ke lokasi ditemukannya benda tersebut.
"Semua armada yang dikerahkan ke lokasi ditemukannya benda tersebut saat ini sedang dalam perjalanan. Lokasi itu berada di sekitar pulau tujuh di bagian utara pulau Bangka," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya harus kritis dan mengecek setiap ada informasi yang masuk mengenai temuan-temuan yang diduga serpihan pesawat.
"Untuk sementara kami baru menerima satu laporan mengenai temuan serpihan benda yang diduga milik pesawat AirAsia yang hilang kontak tersebut," jelasnya.
AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.
Pesawat membawa sebanyak 155 orang penumpang, dimana 16 orang di antaranya adalah anak-anak dan seorang bayi.
Pesawat berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan sejak itu terus mengikuti jalur penerbangan yang sebelumnya telah ditetapkan.
Pada pukul 06.12 WIB pesawat masih terlacak di ATC Jakarta dengan ketinggian 38.000 kaki dan pada pukul 06.18 WIB hilang pantauan dari radar dan dinyatakan hilang. (Antara)