Suara.com - Memasuki hari ketiga, Badan SAR Nasional (Basarnas) mulai kembali mencari pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura, yang pada Minggu (28/12/2014) pagi hilang kontak dengan menara pengawas (ATC) di posisi antara Tanjung Pandan, Provinsi Bangka-Belitung (Babel) dan Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Hari ini, tim Basarnas Special Group (BSG) Jakarta sudah mulai beranjak dari Dermaga Manggar, Belitung Timur, sejak pukul 07.50 WIB. Mereka khususnya bergerak ke arah barat Teluk Kumai, Kalimantan.
Salah seorang Kepala Kamar Mesin KN 224, Made Oka, mengungkapkan bahwa berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima Basarnas, ada kemungkinan gelombang menghadang dengan ketinggian maksimal 2 meter. Dia pun menegaskan bahwa yang mengkhawatirkan dalam pencarian ini adalah angin yang dinilai cukup kencang.
"Gelombang maksimum dari BMKG yang kita terima (di) kisaran 1.25 dari wilayah kita, Belitung sampai Kumai, sampai (ketinggian) maksimum 2 meter. Pandangan mata 5 sampai 10 kilometer. Nggak mengganggu pencarian. Cuma angin nih, rada mengganggu," ujar Made Oka, di atas kapal KN 224, Selasa (30/12).
"Kecepatan arus kurang lebih setengah knot menuju timur dan timur laut. Perkiraan (arus) permukaan hari ini menuju timur, dari barat menuju timur. Kecepatan (di) kisaran antara 10 hingga 20 knot," jelasnya pula.
Lebih jauh, Made Oka pun memprediksi bahwa dalam perjalanan ini, kapal KN 224 akan menempuh waktu kurang lebih selama 6 jam.
"Sampai Kumai, di sebelah baratnya Kumai, kurang lebih 6 jam (perjalanan)," tandasnya.
Hari Ketiga Pencarian, Basarnas Waspadai Angin Kencang
Selasa, 30 Desember 2014 | 08:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Modus Eks Pejabat Basarnas Korupsi Kendaraan Penyelamat, Negara Rugi Puluhan Miliar
14 November 2024 | 17:34 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI