Suara.com - Maria. Perempuan berambut panjang itu, bersama empat anaknya, mendatangi Crisis Center AirAsia QZ8501 di Terminal II Bandara Juanda, Surabaya Jawa Timur, Senin (29/12/2014) malam.
Dia histeris, meronta pula. Meminta tim penyelamat turut mencari anaknya yang hilang satu bulan silam di lokasi jatuhnya Air Asia QZ8501 rute Surabaya-Singapura.
Kata Maria, anaknya, yang bernama Andre Pangeran Charles Steven menghilang dalam perjalanan udara, di atas perairan Laut Jawa, sebulan silam.
Mirip dengan tragedi AirAsia, pesawat yang ditumpangi anak Maria juga terjatuh akibat kecelakaan. Anak Maria, bersama enam rekannya tak selamat. Sementara enam rekan anak Maria berhasil dievakuasi.
"Satu bulan anak saya hilang. Saya lihat SAR ada di sini. Saya ingin minta tolong kalau bisa sekalian carikan anak saya. Siapa tahu bisa ketemu," kata Maria yang mengenakan pakaian berwarna biru.
"Saya memberanikan diri, karena tak ada jalan keluar soal nasib anak saya. Dari perusahaan anak saya tidak ada kabar," katanya.
"Ada beberapa temannya yang selamat. Ada enam orang, tapi tidak termasuk anak saya," ucapnya sambil menunjukka foto Andre.
"Tim SAR-nya pada waktu itu katanya lagi nggak beroperasi. Nda salah kan saya datang ke sini?" ujarnya yang akhirnya pulang karena harapannya ini tidak diperhatikan.