Suara.com - Tanah ambles dengan luas tiga meter dan kedalaman dua meter terjadi di ladang milik Wartijo, warga Dusun Karangrejek, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wartijo mengatakan kejadiannya pada Minggu (28/12/2014) siang saat ia sedang di ladang. Ia baru tahu setelah mendengar suara gemericik air.
"Selesai membersihkan rumput saya melihat ada lubang di tengah ladang," katanya.
Semula, ia berusaha menutup lubang itu dengan menggunakan batu serta tanah yang berada di sekitar lokasi.
"Agar air tidak masuk ke dalam, saya menutup lubang dengan menggunakan batu, tanah dan daun," katanya.
Wartijo sampai dibantu tetangga untuk menutup lubang di ladang padi dan jagung itu. "Ada sekitar 20 batu besar untuk menutup agar air tidak masuk semuanya," katanya.
Dia menceritakan sebelum ambles, tanah di sekitar lokasi ada genangan air dan muncul gelembung. "Gluduk-gluduk suaranya," kata dia.
Seorang warga lainnya, Surojo, mengaku mendengar suara gemuruh saat mencoba menjajaki lubang dengan kayu. "Suaranya gemuruh, seperti ada rongga di dalamnya," katanya.
Dosen Fakultas Geologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Wahyu Wilopo mengatakan fenomena tanah ambles di Gunung Kidul merupakan proses alamiah biasa di kawasan karst (tanah kapur).
"Amblesan di kawasan karst merupakan fenomena biasa, karena memang di dalamnya terdapat gua dan sungai," kata Wahyu.