Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengungkapkan, selain mengandalkan pencarian visual, beberapa pesawat dan kapal negara yang membantu pencarian AirAsia QZ8501 juga menggunakan sistem sonar.
"Yang sekarang operasi, ada beberapa yang menggunakan sistem sonar, sistem yang berguna untuk menemukan mendapatkan lokasi, tetapi tentu ada keterbatasan dari sistem itu," kata Soelistyo.
Kendati demikian, Soelistyo mengakui bahwa penggunaan sonar tidak menjamin cepat tidaknya pencarian.
"Artinya, ada sonar tidak berarti kita bisa temukan cepat," lanjut Soelistyo.
Menurut Soelistyo, ada sejumlah negara yang sudah ikut ambil bagian dalam pencarian QZ8501 di hari pertama.
"Pesawat ada 11, kapal berbagai macam dari kita atau dari negara sahabat 30 kapal, Singapura 3 kapal, Australia 2 pesawat Orion, Malaysia dua kapal dan satu pesawat C-130," jelas Soelistyo.
Pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura tersebut lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya, Minggu (28/9/2014) pukul 05.36 Waktu Indonesia bagian Barat dan direncanakan tiba di Bandara Changi, Singapura, sekitar pukul 08.30 WIB.
Pesawat yang dipiloti Kapten Iriyanto, dengan First Officer (FO) Remi Emmanuel Plesel ini mengangkut 155 penumpang orang yang terdiri atas 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan 1 bayi. Sedangkan awak pesawat berjumlah tujuh orang.