BMKG: Awan Pekat dan Curah Hujan Tinggi saat AirAsia Hilang

Senin, 29 Desember 2014 | 14:27 WIB
BMKG: Awan Pekat dan Curah Hujan Tinggi saat AirAsia Hilang
Wakil Presiden Jusuf Kalla memantau pencarian AirAsia QZ 8501 di Kantor Basarnas, Jakarta, Minggu (28/12/2014). (Antara/Wahyu Putro).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, curah hujan dan awan pekat di wilayah Belitung sangat tinggi saat pesawat AirAsia QZ8501 melintas di zona tersebut.

Menurut Ketua BMKG Andi E Sakya, curah hujan tinggi dan awan pekat sudah mulai terjadi pada pukul 01.00 WIB Minggu (28/12/2014) dinihari, dan memuncak pada pukul 06.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB.

"Jam 01.00 pagi pada tanggal 28 itu ada tumbuh awan pekat di wilayah Kalimantan dan Belitung. Dan puncak tingginya curah hujan dan pembentukan awan CB (comulunimbus) terjadi  antara pukul 06.00 dan 07.00 WIB, dimana pada saat itu pesawat AirAsia melintas dan diperkirakan tempat hilang kontaknya AirAsia," kata Andi di Kantor BMKG di Kemayoran Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).

Andi juga menjelaskan, bahwa pada Desember merupakan saat dimana curah hujan tinggi di wilayah Kalimantan Selatan, Selat Karimata, dan juga di wilayah Belitung.

"Memang biasanya bulan Desember merupakan puncak musim hujan, dan yang paling tinggi adalah Kalimantan dan Belitung," jelasnya.

Pesawat AirAsia QZ8501 hilang kontak  saat melintasi wilayah Belitung.

Pesawat yang berangkat pada pukul 05.30 dari Bandara Juanda Surabaya menuju Singapura ini, hilang kontak pada pukul 06.30 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI