Suara.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya Hernanto membuka peluang pencarian pesawat Air Asia QZ-8501 diperluas dari titik kordinat yang sebelumnya diduga menjadi lokasi hilang kontak pesawat tersebut.
"Bergeser titik koordinat pasti ada," kata Hernanto dalam keterangannya saat konfrensi pers di Crisis Center Terminal II, Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12/2014).
Meski demikian, ia menjamin bahwa keberadaan pesawat AirAsia itu tidak akan jauh dari titik koordinat yang telah ditentukan sebelumnya yakni di lintang 3 derajat, 36 menit selatan, bujur 109 derajat, 19 menit timur, daerah Kumai, Bangka Belitung perairan Laut Jawa.
"Bicara bergeser dengan kecepatan arus di laut sepertinya tidak terlalu cepat sekali. Kita ada beberapa area yang dilintasi kapal, tetapi kita masih fokus di sekitar koordinat yang telah ditentukan," tutupnya
Saat ini proses pencarian pesawat yang jatuh terus dilakukan. Lokasi kordinat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat pun akan ditertibkan.
Hilang kontak ini terjadi ketika pesawat berada di Laut Jawa, dengan titik kordinat lintang 3 derajat, 36 menit selatan, bujur 109 derajat, 19 menit timur.
"Jadi nanti Basarnas akan mengatur, ada berapa kapal yang masuk ke situ. Supaya mudah kordinasinya. Kita harus benar-benar mengaturnya," kata Hernanto.