Suara.com - Relawan dari Himpunan Psikolog (Himpsi) Jawa Timur mulai berdatangan dan bertugas di Crisis Center, Terminal II, Bandara Juanda, Jawa Timur.
Mereka melakukan pendampingan untuk keluarga penumpang Pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang mengalami hilang kontak sejak Minggu (28/12/2014).
"Kita mulai melakukan pendampingan psikis untuk keluarga penumpang," kata Weni salah satu psikolog yang bertugas di lokasi, Senin (29/11/2014).
Weni menerangkan, ada puluhan relawan yang bertugas di tempat ini. Mereka merupakan psikolog yang berasal dari berbagai universitas di Jawa Timur.
Dalam bertugas, mereka dibagi dalam tiga shift-nya perhari. Kerjasama ini dilakukan Himpsi dengan AirAsia dan dilakukan sejak hari ini hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
"Kita kerjasama dengan pihak AirAsia," tuturnya.
Pesawat AirAsia jenis Airbus A320-200 take off berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB dan seharusnya tiba di Bandara Internasional Changi, Singapura pukul 08.30 WIB. Namun, pesawat mengalami hilang kontak pada pukul 06.17 WIB.
Berdasarkan manifest pesawat, jumlah penumpang terdiri dari 155 orang. Selain itu, ada 2 pilot, 4 pramugari, dan 1 teknisi pesawat.
Dengan demikan, total 162 orang yang berada di pesawat jenis Airbus A320-200 tersebut. Dari total penumpang, pilot dan kru pesawat tersebut, ada sebanyak 156 WNI di dalamnya. Selain itu, ada 3 warga Korea Selatan, 1 Malaysia, 1 Singapura dan 1 Prancis.