Nelayan Tradisional Bantu Pencarian AirAsia

Achmad Sakirin
Nelayan Tradisional Bantu Pencarian AirAsia
Memburu Informasi AirAsia QZ 8501 (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Nelayan akan menghubungi pos-pos keamanan terdekat menggunakan handphone.

Suara.com - Nelayan tradisional Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, turut mencari pesawat AirAsia yang hilang kontak setelah 42 menit terbang dari Surabaya menuju Singapura.

"Saat ini, sekitar 10 kapal nelayan tradisional berangkat menuju perairan Belitung untuk ikut mencari pesawat nahas tersebut," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pangkalpinang, Dedi, di Pangkalpinang, Senin (29/12/2014).

Pada Minggu (28/12/2014), kata dia, sebanyak lima kapal nelayan difokuskan mencari ikan di Perairan Belitung, agar mereka ikut mengamati serpihan-serpihan atau korban pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga jatuh di sekitar Pulau Nangka, Belitung Timur, atau perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.

"Sampai saat ini, belum ada kabar penemuan sepihan pesawat dari nelayan, namun apabila mereka menemukan serpihan pesawat tersebut, maka mereka akan menghubungi pos-pos keamanan terdekat," ujarnya.

Baca Juga: BRAK! Pesawat SAM Air Terjatuh di Gorontalo, Empat Orang Tewas

Menurut dia, nelayan akan menghubungi pos-pos keamanan terdekat menggunakan handphone karena kapal nelayan tradisional belum memiliki alat komunikasi radio.

"Menggunakan handphone dan menghubungi pos-pos terdekat cukup sulit, karena jaringan seluler di tengah laut cukup buruk, apalagi jaringan di atas 12 mil," katanya.

Saat ini, kata dia, kondisi perairan masih aman untuk melaut, sehingga nelayan ikut berpartisipasi membantu tim Basarnas mencari pesawat tersebut.

"Kami berharap pesawat naas tersebut segera ditemukan dan dievakuasi, sehingga keluarga korban bisa lega dan menguburkan keluarganya dengan layak," ujarnya.

Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 membawa 155 orang penumpang tersebut berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.

Baca Juga: Incar Destinasi di Asia Tenggara? Promo Tiket Murah Terbang dari Jakarta & Medan Sudah di Depan Mata!

Sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita. (Antara)