Kelompok Sipil Bersenjata Culik Warga Poso, 1 Tewas

Esti Utami Suara.Com
Senin, 29 Desember 2014 | 11:53 WIB
Kelompok Sipil Bersenjata Culik Warga Poso, 1 Tewas
Ilustrasi penculik (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aparat gabungan, Minggu (28/12/2014) menemukan jenazah Garataudu, salah seorang korban penculikan yang diduga dilakukan kelompok sipil bersenjata di kawasan Lembah Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. 

Jenazah Garataudu ditemukan oleh aparat di lubang sedalam 50 cm di kawasan hutan. Garataudu mengalami luka tembak di bagian kepala dan dada. Lokasi penemuan jenazah laki-laki berumur 51 tahun itu, berjarak sekitar 10 kilometer dari Desa Tamadue asal korban.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis di Kota Palu, Senin, membenarkan hal itu, dan saat ini aparat gabungan masih terus mencari para penculik bersenjata itu.

Garataudu adalah satu dari tiga warga Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, yang diculik dan disekap oleh kawanan sipil bersenjata. Penculikan ini terjadi pada Sabtu (27/12/2014) pagi sekitar pukul 08.30 WITA. Para pelaku menyandera tiga warga yang sedang mencari damar di hutan, dan mengancam korbannya dengan senjata api.

Ketiga ko.rban penculikan tersebut adalah Harun Tobimbi, Garataudu dan Victor Polaba. Harun saat ini masih disandera oleh para penculik. Sementara Victor Polaba berhasil melarikan diri dan melaporkan kejadian yang menimpanya kepada petugas.

Victor berhasil kabur ketika disuruh membeli beras oleh kawanan penculik berjumlah empat orang dan beberapa di antaranya membawa senjata api. Kawanan penculik itu diduga masih berada di wilayah hutan di sekitar Lembah Napu.

Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Idham Azis menduga, penculikan ini didalangi Santosa, yang merupakan pimpinan kelompok sipil bersenjata di Sulawesi Tengah.
 
"Kita akan cari terus sampai ketemu. Teroris adalah musuh negara," katanya.

Saat ini aparat gabungan TNI dan Polri masih melakukan penyisiran untuk mencari warga yang masih disandera. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI