Nahkoda Kapal Diinstruksikan Pantau Serpihan Pesawat

Achmad Sakirin Suara.Com
Senin, 29 Desember 2014 | 11:34 WIB
Nahkoda Kapal Diinstruksikan Pantau Serpihan Pesawat
ilustrasi pesawat AirAsia. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pangkalbalam Provinsi Bangka Belitung (Babel), menginstruksikan seluruh nakhoda kapal penumpang dan kargo di wilayah setempat untuk turut melakukan pemantauan serpihan pesawat AirAsia di Perairan Belitung.

"Kita sudah perintahkan seluruh nakhoda kapal yang akan berangkat dan datang di Pelabuhan Pangkalbalam untuk ikut mencari serpihan-serpihan pesawat AirAsia tersebut," kata Kepala KSOP Pangkalbalam, Adrianan Simanungkalit, di Pangkalpinang, Senin (29/12/2014).

Selain menginstruksikan nakhoda kapal, kata dia, pihaknya juga bekerja sama dengan nelayan untuk ikut membantu mencari serpihan dan penumpang pesawat nahas tersebut.

"Bagi nakhoda kapal dan nelayan yang menemukan serpihan dan korban pesawat tersebut untuk segera melaporkan guna mempermudah evakuasi bangkai dan korban peswat tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan kapal penumpang, kargo dan nelayan yang melewati alur perairan Belitung, Selat Karimata, Pontianak dan alur perairan lainnya untuk menghubungi pos-pos petugas pantai.

"Nakhoda dan nelayan bisa menghubungi petugas pantai melalui radio cannel F16 dan handphone," ujarnya.

Menurut dia, arus lalu lintas kapal penumpang dan barang saat ini masih lancar karena kondisi perairan masih aman untuk pelayaran kapal berukuran besar tersebut.

"Diharapkan dengan bantuan nakhoda kapal dan nelayan ini bisa mempercepat ditemukan dan evakuasi bangkai dan korban pesawat Air Asia," ujarnya, Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 itu membawa 155 orang penumpang tersebut berangkat dari Bandara Juanda Surabaya pada pukul 05.12 WIB dan hilang kontak di perairan Pulau Belitung dengan titik koordinat 03.22.46 LS dan 108.50.07 BT.

Sebanyak 155 orang penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 orang anak-anak dan satu orang balita.

Di dalam pesawat itu juga warga negara asing dan awak kabin yakni Singapura, Inggris, Malaysia, dan Prancis masing-masing satu orang dan warga Korea Selatan tiga orang. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI