Suara.com - Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah III Kementerian Perhubungan Muhammad Praminto Hadi Soekarno menerangkan, proses pencarian pesawat AirAsia QZ8501 tak akan berhenti sampai ditemukan.
Pencarian ini akan langsung dipimpin Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.
"Pencarian pesawat akan dilaksanakan sampai ditemukan. Dan, kita berkoordinasi dengan Basarnas, Singapura dan Malaysia untuk berkoordinasi," kata Praminto dalam keterangannya saat konfrensi pers di Crisis Center Terminal II, Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12/2014).
Dia menambahkan, saat ini seluruh tim dikerahkan melakukan pencarian. Pencarian dimulai dari segala titik, Pontianak-Jambi, Pangkal Pinang, Palembang, Jakarta, hingga bantuan dari luar negeri, baik Singapura dan Malaysia.
"Saat ini difokuskan search and rescue," tegasnya.
Selain itu, dia menambahkan, Kementerian Perhubungan juga tengah menelisik rekam jejak pesawat jenis Airbus, termasuk berkaitan dengan kelaikan pesawat tersebut.
"Kita akan cek profil pesawat juga," kata dia.
Saat ini pencarian terus dilakukan di daerah Laut Jawa, dengan titik kordinat lintang 3 derajat, 36 menit selatan dan bujur 109 derajat, 19 menit timur.
Diduga pada kordinat tersebut pesawat Air Asia melakukan pendaratan darurat. Pencarian saat ini akan difokuskan di sekitar titik kordinat tersebut.
Dia pun optimistis pesawat yang mengangkut total 162 penumpang dan kru kabin ini bisa ditemukan.
"Setelah tadi malam hasilnya lebih positif dan itu akan kita analisa," katanya.
pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabaya-Singapura dilaporkan hilang kontak setelah tinggal landas dari Bandara Juanda menuju ke Bandara Changi Singapura, Minggu (28/12/2014).
Pesawat yang tinggal landas sekitar pukul 05.36 WIB hilang kontak dan tidak bisa dimonitor lagi.