Basarnas, AP dan AirAsia Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga

Senin, 29 Desember 2014 | 09:40 WIB
Basarnas, AP dan AirAsia Gelar Pertemuan Tertutup dengan Keluarga
Pertemuan Basarnas dan otoritas terkait dengan keluarga penumpang di Posko Crisis Center AirAsia Flight QZ8501, Terminal II Bandara Juanda, Surabaya, Senin (29/12/2014). [Suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekitar pukul 08.30 WIB, di Posko Crisis Center Terminal II Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, dilakukan pertemuan tertutup antara pihak berwenang dengan keluarga penumpang. Hingga sekitar pukul 09.00 WIB, pertemuan ini masih dilakukan.

Perwakilan dari AirAsia, Basarnas, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pihak Bandara (Angkasa Pura) dan pihak terkait lainnya, turut hadir dalam pertemuan itu. Mereka melakukan pertemuan tertutup dengan keluarga penumpang AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura yang hilang kontak kemarin.

Sejauh ini, belum diketahui isi pertemuan tersebut. Namun dari pemandangan suasana pertemuan, para keluarga penumpang tampak serius mendengarkan pemaparan dari pihak Basarnas dan lain-lain.

Sementara itu, penjagaan di posko tersebut hari ini diperketat. Setiap orang yang masuk ditanyakan keperluannya terlebih dahulu. Bahkan, beberapa anggota Polisi Militer Angkatan Laut dan Polisi Militer Angkatan Udara bersiaga di pintu masuk posko.

Para personel militer itu pun mengimbau kepada para wartawan untuk tidak masuk ke dalam posko dan mewawancarai keluarga penumpang.

General Manager (GM) Bandara Juanda, Trikora Harjo, mengatakan bahwa hal itu dilakukan guna menjaga kondisi psikis dari keluarga korban.

"Yang pertama, untuk menghindari adanya kesalahan pendataan dan menjaga perasaan keluarga penumpang," kata Trikora, di Posko Crisis Center Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin (29/12/2014).

Sementara itu, untuk jumlah laporan yang sudah masuk di database posko tersebut, Trikora mengaku tidak tahu persis. Yang jelas menurutnya, sudah cukup banyak laporan yang diterima pihaknya.

"Untuk jumlah, kita belum tahu pastinya. Yang jelas, sudah banyak laporannya yang masuk ke kami," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI