Suara.com - Tiga dari 155 penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak dalam penerbangan Surabaya-Singapura, terdiri dari ibu, ayah dan anak.
Mereka memiliki keluarga besar yang menetap di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
"Ya lahir di Pontianak tetapi sejak kecil tinggal di Malang (Jawa Timur)," kata Andreas Acui Simanjaya, sepupu dari Ekawati Ligo, salah satu penumpang AirAsia.
Acui menambahkan Ekawati Ligo bersama suami, Indra Prasetyo Wijaya dan anak, Bob Hartanto Wijaya, ikut dalam penerbangan pesawat tersebut. Ekawati lahir di Pontianak dan kemudian pindah ke Malang bersama kedua orangtuanya.
"Ia besar di Malang dan menikah dengan Indra Prasetyo Wijaya," kata Acui yang juga Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Kota Pontianak.
Informasi mengenai ketiga penumpang tersebut, sebelumnya disampaikan paman Ekawati Ligo, yakni Jimmy Simanjaya dalam akun Facebook.
Tokoh masyarakat Kota Pontianak itu memohon informasi mengenai perkembangan keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu pagi.
Menurut Acui, sampai saat ini keluarga besar di Kota Pontianak mengharapkan dapat mendengar kabar baik mengenai keberadaan pesawat tersebut.
Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan nomor registrasi PK-AXC yang diterbangkan Kapten Iriyanto tersebut take off dari Bandara Juanda Surabaya pukul 05.20 WIB.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Trikora Hardjo, menjelaskan jumlah penumpang terdiri dari 138 dewasa, 16 anak, dan satu bayi, sedangkan awak pesawat berjumlah tujuh orang. (Antara)