Suara.com - Cuaca di perairan Tanjung Pandan dilaporkan sedang dilanda badai ketika Pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak.
"Pesawat meminta izin penyimpangan jalur karena perjalanan cuaca sebelum komunikasi dengan pesawat itu hilang," kata pihak AirAsia.
Namun ahli meteorologi Derek Van Dam menyebut cuaca buruk dan turbulensi tak bisa menyebabkan pesawat jatuh.
"Kita memantau ada garis badai yang sangat buruk ketika pesawat itu terbang. Tapi perlu diingat, turbulensi tidak selalu menurunkan pesawat," ujar Van Dam sebagaimana dikutip CNN.
Pihak AirAsia menyebut, Kapten Irianto yang memiloti pesawat yang mengangkut 155 penumpang dan tujuh awak ini, tergolong cukup senior.
Ia telah mencatat total lebih dari 20.000 jam terbang dan 6.100 jam di antaranya terbang bersama AirAsia. Sedangkan co pilot Remi Emmanuel Plesel mencatat jam terbang 2.275 jam terbang. Sementara, pesawat tipe Airbus A320-200 dengan nomer registrasi PK-AXC ini tercatat terakhir kali menjalani perawatan rutin pada 16 November 2014.
Pesawat AirAsia tujuan Surabaya-Singapura tersebut lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya sekitar pukul 05.20 Waktu Indonesia bagian Barat dan direncanakan tiba di Bandara Changi, Singapura, sekitar pukul 08.30 WIB. Namun hilang kontak sekitar pukul 06.17 WIB.
(CNN/Antara)
Lokasi Hilangnya AirAsia Sedang Dilanda Badai
Esti Utami Suara.Com
Minggu, 28 Desember 2014 | 15:35 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Inilah Aplikasi Pemesanan Perjalanan Terbaik di Asia Versi World Travel Tech Awards 2024
25 November 2024 | 14:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI