Suara.com - Alam bisa jadi sahabat, namun tak jarang pula menjelma menjadi ancaman terbesar bagi umat manusia. Sepanjang tahun 2014, alam berulang kali menunjukkan kekuatannya. Ribuan nyawa manusia yang jadi korbannya.
Sejak awal tahun, kita menjadi saksi berbagai peristiwa bencana yang menyisakan duka dan tangis. Sementara, mendekati akhir tahun, alam seakan kian mengganas. Cuaca ekstrim mengiringi datangnya puncak musim hujan menimbulkan bencana di sana-sini.
Berikut ini lima bencana terdahysat yang melanda berbagai negara di dunia sepanjang tahun 2014.
-Siklon Kutub (Polar Vortex)
Awal tahun 2014, masyarakat di Kanada dan Amerika Serika bagian tengah dihadapkan pada cuaca dingin yang tidak seperti biasanya. Suhu di sejumlah negara bagian AS seperti Minnesota, Iowa, Michigan, Wisconsin, Montana, Nebraska, serta Dakota menurun drastis hingga minus 20 derajat Celsius di titik terdinginnya. Bahkan, di beberapa daerah, suhu udara mencapai minus 38 derajat Celsius.
Air danau dan sungai membeku, kendaraan sulit dihidupkan. Parahnya lagi, orang tidak bisa terlalu lama di luar rumah jika tak ingin terkena serangan radang dingin alias frostbite. Dua atau tiga lapis pakaian yang dikenakan pun tak mampu membuat tubuh lebih hangat.
Sedikitnya 20 orang meninggal dunia akibat serbuan polar vortex. Fenomena cuaca ekstrim ini terjadi akibat efek pergeseran udara dingin di Kutub Utara dan sekitarnya ke arah selatan.
-Gempa Ludian, Yunnan, Cina
Pada 3 Agustus 2014, Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter mengguncang kawasan Ludian, Provinsi Yunnan, Cina. Gempa yang terjadi pada sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat itu berpusat di lokasi yang berjarak 29 kilometer dari Kota Zhaotong pada kedalaman 10 kilometer.
Gempa menelan sedikitnya 617 korban jiwa dan mencederai 2.400 orang. Bencana itu juga menimbulkan kerugian materiil. Lebih dari 12.000 rumah luluh lantak, sementara 30.000 lainnya mengalami kerusakan ringan hingga berat.
[Baca: Gempa Bumi Goyang Ludian]
-Banjir India dan Pakistan
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan India dan Pakistan menyebabkan banjir besar yang merenggut ratusan nyawa manusia pada akhir bulan September 2014 lalu. Di India, banjir melanda wilayah Jammu dan Kashmir hingga menewaskan 227 orang.
Sementara itu, di Pakistan, banjir merendam wilayah Azad Kashmir, Gilgit Baltistan, dan Punjab. Sedikitnya 280 orang meregang nyawa akibat dahsyatnya banjir. Di sejumlah tempat, ketinggian air yang merendam rumah dilaporkan mencapai 3,7 meter.
Bencana ini meninggalkan banyak kisah duka. Sebuah acara perkawinan di Kashmir yang seharusnya diwarnai kebahagiaan, dipenuhi isak tangis setelah bus yang ditumpangi 50 tamu resepsi, hanyut disapu banjir. Perdana Menteri India menyatakan banjir ini sebagai bencana nasional.
[Baca: Bus Berisi 40 Tamu Pesta Pernikahan Hanyut Oleh Banjir]
-Tanah Longsor Banjarnegara
Tragedi memilukan terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, hari Jumat, 12 Desember 2014 lalu. Menjelang Maghrib, warga di dusun kaki bukit itu dikejutkan oleh jutaan ton tanah yang menimpa kediaman mereka.
Longsoran tanah yang datang tanpa permisi, menimbun warga yang tengah beraktivitas di rumah masing-masing. Sebanyak 35 rumah tertimbun tanah. Dari 108 warga yang diperkirakan tertimbun longsoran, hanya 97 yang ditemukan. Sisanya, 11 warga, dinyatakan hilang.
[Baca: Detik-detik Longsor Terekam Kamera]
Hingga saat ini, penyebab terjadinya longsor masih diselidiki para pakar. Curamnya tebing di lokasi, banyaknya tanaman semusim, serta pelapukan yang terjadi di dalam tanah diduga sebagai beberapa faktor penyebab terjadinya longsor.
[Baca: Misteri Ledakan dan Api Saat Longsor Terjadi]
-Banjir Asia Tenggara
Banjir menggenangi beberapa wilayah di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara jelang pergantian tahun. Indonesia, Malaysia, dan Thailand jadi negara paling parah yang dilanda banjir.
Di dalam negeri, hujan deras yang diakibatkan muson tenggara dari Laut Cina Selatan, memicu banjir di beberapa daerah. Di Aceh Utara, banjir memaksa 94.426 warga di 285 desa untuk pindah ke pengungsian. Banjir juga merendam Kabupaten Bandung, membuat 10.168 jiwa meninggalkan tempat tinggalnya.
[Baca:Banjir Rendam Lima Kecamatan di Bandung]
Di negeri tentangga, Malaysia, banjir menggenangi enam negara bagian yakni Kelantan, Terengganu, Pahang, Perak, Sabah, dan Perlis. Hingga 27 Desember 2014, jumlah pengungsi tercatat mencapai 160.000 orang. Sementara itu di Thailand, banjir juga membuat warga di Provinsi Yala dan Songkhla menderita dan terpaksa mengungsi ke daerah yang tidak tergenang.
[Baca: Malaysia Banjir, PM Najib Razak Malah Main Golf Bareng Obama]