Ini Pesan Natal Jokowi dari Papua

Laban Laisila Suara.Com
Sabtu, 27 Desember 2014 | 20:35 WIB
Ini Pesan Natal Jokowi dari Papua
Jokowi hadiri perayaan Natal di Papua. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunaikan janjinya dengan menghadiri puncak Perayaan Natal Nasional 2014 di Jayapura, Papua, Sabtu (27/12/2014) malam.

Di depan para warga Papua, dia menyampaikan sejumlah pesan kepada umat Kristiani dan warga Papua secara khusus. Tak lupa Jokowi juga menyebut dan menyapa para korban bencana di sejumlah daera di Indonesia yang terjadi di penghujung akhir  tahun 2014.

Berikut pesan Presiden Jokowi:

1. Salam

2.            Perayaaan Natal Bersama Tingkat Nasional tahun ini, kita pusatkan di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Biasanya perayaan Natal bersama diselenggarakan di Jakarta. Kali ini,secara khusus saya meminta untuk diselenggarakan di Tanah Papua. Karena saya ingin benar-benar lebih dekat dengan rakyat di Tanah Papua.

3.            Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan Selamat Hari Natal disertai salam hormat dan salam bahagia kepada umat Kristiani, baik yang ada di kota Jayapura, di seluruh Tanah Papua,  maupun di seluruh pelosok tanah air.

4.            Semoga Perayaan Natal Bersama tahun ini, dapat memberikan kedamaian, kebahagiaan, serta kesejahteraan bagi saudara-saudara semuanya.

5.            Bagi Umat Kristiani, peringatan Natal, diyakini sebagai kemurahan dan kasih Tuhan Yang Maha Kuasa kepada umat-Nya.

6.            Pada setiap perayaan Natal, umat Kristiani diajak untuk menebarkan nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, persaudaraan, kesederhanaan dan solidaritas sosial.

7.            Apalagi di tengah perayaan Natal tahun ini, banyak saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam, seperti tanah longsor di Banjarnegara, bencana banjir di Bandung, di  Aceh Timur dan Aceh Utara, serta di tempat-tempat lainnya, juga gunung meletus di Ternate.

8.            Semuanya itu mengingatkan kita untuk lebih banyak memperkuat cinta kasih kita, solidaritas serta kesetiakawanan sosial di antara sesama.

9.            Perayaan Natal, juga diharapkan benar-benar akan membawa suasana damai kepada siapa saja yang merayakannya. Termasuk pada saudara-saudara kita di Tanah Papua. Momentum ini harus menjadi kabar baik untuk mewujudkan Tanah Papua sebagai tanah damai.

10.          Di tengan perayaan natal ini, saya sedih dan menyesalkan terjadinya kekerasan dih kecamatan Enarotali, Kabupaten Paniai, baru-baru ini. Saya ikut merasa kesedihan dan kehilangan dari keluarga korban kekerasan. Saya ingin  kasus ini diselesaikan secepat-cepatnya, dan seadil-adilnya agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa yang akan datang.

11.          Kedatangan saya ke Tanah Papua saya pergunakan untuk lebih banyak mendengar suara rakyat Papua. Saya mengunjungi mama-mama Papua di pasar-pasar, saya mendengar apa yang mereka suarakan. Saya  datang ke pelabuhan, mendengar apa yang menjadi kesulitan rakyat. Saya mendengar para pendeta, pastor dan kepala-kepala masyarakat adat.   Jadi, saya ingin mendengar semua. Saya mengajak saudara-saudara kita yg masih di hutan, di gunung untuk bersama-bersama melakukan dialog untuk menciptakan perdamaian di Tanah Papua.

12.          Semangat untuk mendengar dan berdialog dengan hati inilah saya gunakan sebagai fondasi untuk menatap masa depan Tanah Papua.

13.          Rakyat Papua tidak hanya membutuhkan  pelayanan kesehatan, pendidikan, pembangunan jalan, jembatan pelabuhan saja. Namun rakyat Papua juga butuh didengar dan diajak bicara. Itulah sikap  dasar saya  dalam membicarakan persoalan Papua.

14.          Mari kita pelihara rasa saling percaya diantara kita sehingga kita bisa berbicara dengan suasana damai. Dengan cara itu, Natal akan membawa kabar baik bagi kita semua.

 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI