5 Peristiwa Tragis di Dunia Sepanjang 2014

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 27 Desember 2014 | 10:30 WIB
5 Peristiwa Tragis di Dunia Sepanjang 2014
Seorang ibu menangisi anaknya yang tewas dalam serangan Taliban di Peshawar, Pakistan, (17/12). (Reuters/Zohra Bensemra)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bulan Juli tahun ini, bara peperangan memanaskan Timur Tengah. Israel, yang telah lama menduduki tanah Palestina, menyerang Jalur Gaza, kawasan kecil di tepian Laut Mediterania yang dikuasai oleh kelompok Hamas.

Bombardir selama tujuh pekan melibatkan skuadron pesawat tempur, satuan artileri, dan pasukan darat Israel. Sebanyak 2.192 nyawa warga Palestina, 519 diantaranya anak-anak, jadi korban keganasan pasukan Israel. Sementara  itu, di pihak Israel, perang menewaskan 66 tentara dan 5 warga sipil.

Konflik ini berawal dari peristiwa penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel yang memicu penangkapan terhadap para anggota Hamas. Hamas tak tinggal diam. Mereka meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel. Gerah terhadap serangan roket Hamas, Israel pun memulai operasi militer yang diberi nama Operation Protective Edge itu.

-Tenggelamnya Feri Sewol

Sebuah kecelakaan tragis di lautan terjadi pada 16 April tahun ini. Sebuah kapal feri yang tengah berlayar dari Pelabuhan Incheon menuju pulau wisata Jeju tenggelam. Sewol, nama feri tersebut, miring dan roboh ke air saat mencoba berbelok dengan tajam.

Air dengan cepat membanjiri kompartemen feri. Banyak penumpang feri yang sebagian besar anak-anak, tak berhasil diselamatkan. Dari 476 penumpang dan kru di Sewol, hanya 172 yang bisa diselamatkan. Sisanya, termasuk 250 anak sekolah yang sedianya berkarya wisata ke Pulau Jeju, tak berhasil lolos dari feri maut tersebut.

Kapten feri Sewol, yang dinilai paling bertanggung jawab dalam insiden ini, divonis 36 tahun penjara. Sang kapten terbukti melalaikan tugas dan memilih menyelamatkan diri sendiri di saat penumpang dan kru lain belum meninggalkan kapal. Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) perusahaan yang mengoperasikan Sewol, divonis 10 tahun bui karena membiarkan feri kelebihan muatan.

-Jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI