Said Aqil: PKB Dan PBNU Harus Satu Suara Soal Hukuman Mati

Esti Utami Suara.Com
Jum'at, 26 Desember 2014 | 00:25 WIB
Said Aqil: PKB Dan PBNU Harus Satu Suara Soal Hukuman Mati
Peringatan haul ke-5 KH Abdurahman Wahid di Jakarta, Kamis (25/12) malam. (suara.com/Bagus Santoso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan fraksinya di DPR RI mendukung hukuman mati, terutama untuk pelaku kejahatan besar seperti gembong narkoba.

"Nanti Fraksi PKB sikapnya harus sama dengan NU soal hukuman mati," kata Said Aqil Siroj saat mengisi acara peringatan lima tahun meninggalnya (haul) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis (25/12/2014) malam.

Hukuman mati masih dicantumkan di dalam RUU KUHP yang diajukan pemerintah pada tahun 2012 dan saat ini masih dibahas DPR. Sejumlah kalangan menginginkan hukuman mati dihapus karena dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).

Namun, Said Aqil mengatakan hukuman mati tetap harus dipertahankan, terutama untuk pelaku kejahatan yang merusak tatanan kehidupan. Ia pun lantas menyitir ayat Al Quran yang mengatur hal itu.

"Itu juga saya sampaikan ke Presiden Joko Widodo ketika datang ke PBNU. Kita mendukung kebijakan Pak Jokowi yang menolak grasi terpidana mati gembong narkoba," kata Said Aqil.

Oleh karena itu, Said Aqil berharap PKB punya sikap yang sama dengan NU terkait hukuman mati. Pada bagian lain Said Aqil mengatakan, NU dan PKB harus solid, karena menghadapi persoalan dan tantangan yang sama. Di antara tantangan itu adalah menghadapi kelompok esktrem kanan dan ekstrem kiri.

Menurut Said Aqil, sikap penolakan terhadap hukuman mati dengan alasan hak asasi manusia (HAM) adalah bagian dari ekstrem kiri.

"Jadi ekstrem kanan atau kiri itu gampang. Yang susah itu jadi yang di tengah, karena harus kuat argumentasinya, harus kuat dalilnya," katanya.

Menurut Said Aqil, PKB akan besar jika menyatu dengan NU, mulai dari tingkat pusat hingga tingkat desa. Ia pun lantas menyinggung sikap Fraksi PKB yang tidak sejalan dengan hasil Musyawarah Nasional NU di Cirebon tahun 2012 terkait pemilihan kepala daerah. Munas NU dengan berbagai pertimbangan merekomendasikan agar pilkada langsung dihapus. Sementara PKB justru mendukung pilkada langsung. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI