Suara.com - Jalan di Bethlehem, yang dikatakan sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus, dipenuhi pernak-pernik pada Rabu malam (24/12/2014); antara lain pohon berhias lampu warna-warni untuk menyambut Natal dan Misa Tengah Malam di Church of Nativity.
Fu'ad Tawal, Uskup Agung Gereja Yunani, di Jerusalem dan Tanah Suci, tiba di Church of Nativity sebelum Misa Tengah Malam Natal dan mengumumkan awal perayaan Natal.
Beberapa menteri Pemerintah Persatuan Palestina serta gubernur Bethlehem dan kepala aparatur keamanan Palestina menerima Uskup Tawal --yang langsung menuju ke Church of Nativity dan memulai misa sebelum tengah malam.
Pada hari yang sama, Presiden Palestina Mahmoud Abbas tiba di Bethlehem, tempat ia setiap tahun bergabung dengan jemaat Misa Tengah Malam. Ia bersantap malam dengan Uskup Tawal dan pemimpin lain masyarakat Kristiani Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan pada Rabu.
"Kami mengucapkan selama Natal dan Tahun Baru kepada saudara kami, umat Kristiani. Kami berdoa kepada Tuhan agar tahun depan, perdamaian bisa terwujud di negara tercinta kita," kata Abbas selama upacara santap malam bersama Uskup Tawal dan pejabat senior lain, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Abbas menyampaikan kesedihan yang mendalam atas apa yang terjadi pada umat Kristiani di Irak, dan mengatakan situasi politik sangat sulit selama 2014 dan menyampaikan harapan bahwa tahun depan kondisi akan lebih baik.
"Tahun depan kita sangat memerlukan dimulainya proses pembangunan kembali Jalur Gaza setelah kehancuran besar yang melanda wilayah itu selama agresi terakhir militer Israel. Kita juga sangat memerlukan perujukan nyata apa pun kondisinya," kata Abbas.
Ia juga mengatakan rakyat Palestina sedang mengupayakan perdamaian dengan Israel. Abbas menambahkan, "Apa yang kami inginkan ialah pelaksanaan semua resolusi dan memberi kita tanah kita yang mereka duduki pada 1967 untuk mendirikan negara dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya."
Di Cina
Perayaan Natal 2014 di Cina ditandai dengan misa dan kebaktian di geraja dan warna-warni perayaan di sejumlah pusat perbelanjaan.
Umat Nasrani Tiongkok dan sebagian warga asing, termasuk warga negara Indonesia di Tiongkok khususnya Beijing, melaksanakan peribadatan Natal di gereja sejak Rabu malam.
Sejumlah gereja yang dipadati umat Nasrani sejak semalam antara lain Gereja Katedral St Joseph, Gereja Katolik Our Lady of Mount Carmel, Gereja dan Kristen Beijing.
Peribadatan natal dilanjutkan pada Kamis pagi sejak pukul 10 waktu setempat hingga sore hari.
Berbeda dengan beberapa negara lain, perayaan Natal di Tiongkok buka merupakan hari libur nasional.
Perayaan Natal ditandai dengan aneka ragam pohon natal dengan beraneka ukuran di sejumlah pusat perbelanjaan, sebagian ditampilkan pula sinterklas, domba dalam aneka yang beragam pula.
Aneka pohon natal dengan kelap kelip lampu aneka warna, termasuk sejumlah pohon di pinggiran jalan di sekitar pusat perbelanjaan juga dihiasi aneka lampu warna warni.
Ada beberapa perbedaan perayaan Natal di Tiongkok dengan negara-negara barat. Jika di negara barat, Natal merupakan perayaan keagamaan penuh makna religius, maka natal di Tiongkok adalah momen untuk bersenang-senang, berbelanja, pesta bersama rekan.
Natal menjadi momen untuk masyarakat Tiongkok menikmati beragam potongan harga yang ditawarkan sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari 40 hingga 80 persen dari harga normal.
Natal di Cina juga ditandai dengan hadiah khusus berupa apel merah yang dikemas dalam beragam bentuk, bagi keluarga, kerabat, dan rekan, yang merayakan.
Tak hanya itu, Santa Klaus di Cina, selalu ditampilkan dengan membawa atau memainkan alat musik tiup saxophone. (Antara)