Umat Nasrani Tiongkok dan sebagian warga asing, termasuk warga negara Indonesia di Tiongkok khususnya Beijing, melaksanakan peribadatan Natal di gereja sejak Rabu malam.
Sejumlah gereja yang dipadati umat Nasrani sejak semalam antara lain Gereja Katedral St Joseph, Gereja Katolik Our Lady of Mount Carmel, Gereja dan Kristen Beijing.
Peribadatan natal dilanjutkan pada Kamis pagi sejak pukul 10 waktu setempat hingga sore hari.
Berbeda dengan beberapa negara lain, perayaan Natal di Tiongkok buka merupakan hari libur nasional.
Perayaan Natal ditandai dengan aneka ragam pohon natal dengan beraneka ukuran di sejumlah pusat perbelanjaan, sebagian ditampilkan pula sinterklas, domba dalam aneka yang beragam pula.
Aneka pohon natal dengan kelap kelip lampu aneka warna, termasuk sejumlah pohon di pinggiran jalan di sekitar pusat perbelanjaan juga dihiasi aneka lampu warna warni.
Ada beberapa perbedaan perayaan Natal di Tiongkok dengan negara-negara barat. Jika di negara barat, Natal merupakan perayaan keagamaan penuh makna religius, maka natal di Tiongkok adalah momen untuk bersenang-senang, berbelanja, pesta bersama rekan.
Natal menjadi momen untuk masyarakat Tiongkok menikmati beragam potongan harga yang ditawarkan sejumlah pusat perbelanjaan, mulai dari 40 hingga 80 persen dari harga normal.
Natal di Cina juga ditandai dengan hadiah khusus berupa apel merah yang dikemas dalam beragam bentuk, bagi keluarga, kerabat, dan rekan, yang merayakan.
Tak hanya itu, Santa Klaus di Cina, selalu ditampilkan dengan membawa atau memainkan alat musik tiup saxophone. (Antara)