Suara.com - Paus Fransiskus, saat memimpin misa Malam Natal, Rabu (24/12/2014) menyerukan kepada 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia untuk mengijinkan Tuhan memasuki hidup mereka guna membantu memerangi kegelapan dan korupsi.
Misa Malam Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan yang diikuti ribuan umat Katolik ini, merupakan Natal kedua bagi Paus di Roma. Tahun lalu ia terpilih sebagai Paus non-Eropa pertama dalam 1.300 tahun.
Dalam kotbahnya, Paus mengatakan kata "Natal" adalah waktu yang tepat untuk mengingat pesan Allah bahwa damai "lebih kuat dari kegelapan dan korupsi"
"Pertanyaan sederhana diajukan kepada kita tentang kelahiran bayi Yesus, adalah, 'Apakah saya mengijinkan Tuhan untuk mencintaiku? Apakah kita memiliki keberanian untuk menyambut dengan kelembutan kesulitan dan masalah yang menghampiri kita...?" ujarnya.
Ia menambahkan, betapa dunia membutuhkan banyak kelembutan hari ini!
Pada Kamis (25/12/2014) pagi, Paus dijadwalkan akan menyampaikan tradisi Natal "Urbi et Orbi" (kepada kota dan dunia) berkat dan pesan Natal dari balkon pusat Lapangan Santo Petrus untuk puluhan ribu orang.
Tahun depan, Paus memiliki tahun yang sibuk di depannya. Dia memiliki sejumlah perjalanan internasional yang direncanakan, termasuk Sri Lanka dan Filipina pada bulan Januari. Dia juga akan berkunjung ke Afrika, Amerika Serikat dan Amerika Latin.
Bulan depan Paus Francis akan mengumumkan nama-nama batch baru kardinal, para pangeran elite Gereja yang berhak memasukkan konklaf rahasia untuk memilih paus baru setelah kematiannya atau pengunduran diri.
Proyek kunci lain karena terbentuk pada tahun 2015 adalah reformasi Kuria, pemerintah pusat Vatikan.
Dalam salam Natal pada hari Senin untuk administrator atas Vatikan, Paus menyampaikan kritikan pedasnya pada birokrasi Vatikan, yang diuraikannya menjadi 15 penyakit mengganggu Kuria, termasuk "spiritual Alzheimer". (Reuters)