Sebastian Salang: Jual Gedung Kementerian BUMN, Itu Solusi Konyol

Senin, 22 Desember 2014 | 19:18 WIB
Sebastian Salang: Jual Gedung Kementerian BUMN, Itu Solusi Konyol
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) bersama Menteri ESDM Sudirman Said (kanan) dan Dirut Pertamina yang baru Dwi Soetjipto usai jumpa pers di kantor BUMN, Jakarta, Jumat (28/11). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang sejumlah catatan penting di pemerintahan Kabinet Kerja.

"Ada sejumlah dinamika politik kita pada tahun 2014 ini pascaterbentuknya pemerintahan baru, dan saya berharap hal negatif ini dapat berubah pada tahun 2015 mendatang," kata Sebastian di Kafe Deli, Jalan Sunda Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).

Di antaranya, pernyataan Menkopolhukam, Tedjo Eddy Purdijatno, terkait rekomendasi kepada Polri agar tak mengeluarkan izin penyelenggaraan acara Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali karena alasan keamanan, mengingat dalam rapat persiapan munas di Jakarta, sempat terjadi keributan fisik.

"Sikap Menkopolhukam terhadap Munas Golkar di Bali yang menurut saya tidak cukup hati-hati dalam membuat pernyataan publik. Itu sangat tidak pantas diucapkan oleh menko, karena bisa dinilai intervensi dalam partai politik," kata dia.

Catatan lainnya adalah rencana Menteri BUMN, Rini Soemarno, menjual gedung BUMN. Menurut Sebastian rencana tersebut didasari pertimbangan dangkal.

"Ini solusi yang paling konyol, yang justru muncul diakhir tahun, mengambil cara yang paling sederhana dan gampang untuk efisien, sementara efek negatif jauh lebih besar dari pernyataan itu," katanya.

Sebastian berharap pemerintahan di tahun 2015 selalu berkoordinasi sebelum membuat keputusan.

"Ini kita mau sampaikan kepada pemerintah, agar di tahun 2015 menteri harus hati-hati dalam membuat pernyataan, karena mereka sebagai rujukan.Harus betul dilandasi oleh kejadian dan didukung oleh info yang valid," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI