Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli meminta kepada Presiden Joko Widodo agar menghentikan tindakan pihak Kejaksaan dan Kepolisian yang menarik penyidik dan jaksanya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikannya guna kasus korupsi dapat digangai dengan baik dan lancar. Selain itu ia juga menilai, adanya tindakan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya permainan dari pihak Kejaksaan dan Kepolisian yang memiliki kepentingan.
"Saya juga minta tolong kepada Presiden Jokowi jangan menarik penyidik-penyidik KPK, baik dari Kejaksaan maupun polisi. Biasanya modelnya kaya gitu pada kasus yang diperiksa di sini bertahun-tahun oleh tim yang jadi penyidik, sudah mengerti masalah dan bagus, ini kemudian ditarik oleh Kejaksaan dan Kepolisian, ini permainan tingkat tinggi begini. Saya harap dihentikan," kata Rizal di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).
Atas dasar alasan tersebut dia berharap penegakan hukum di Indonesia dapat berjalan ke segala arah.
"Kita ingin hukum berlaku untuk semua, bukan hanya buat yang kecil-kecil. Jangan lagi Kapolri maupun Kepala Kejaksaan menarik penyidik KPK karena punya kepentingan untuk mengamankan kasus tertentu. Saya minta inilah waktunya kita membenahi Indonesia, saya minta Presiden Jokowi jangan diam saja, jangan nggak tahu saja, harus tahu. Jangan sampai KPK digerogoti sehingga kasus besar ini akhirnya terhenti," tambahnya.
Dia pun berharap agar pemerintah dan KPK ke depan dapat mengambil langkah-langkah yang tegas untuk menyelesaikan segala kasus yang sudah merugikan keuangan negara.
"Saya minta KPK harus tegas mengambil langkah-langkah," tutupnya.