Wagub DKI Mengaku Namanya Pemberian Penjual Tempe

Jum'at, 19 Desember 2014 | 20:51 WIB
Wagub DKI Mengaku Namanya Pemberian Penjual Tempe
Pelantikan Wakil Gubernur DKI
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menuturkan soal asal-usul namanya, saat pertama kali memimpin pertemuan dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan dan Antisipasi Banjir Provinsi DKI Jakarta.

Dalam acara tersebut, sebelum memulai rapat, Djarot sempat memperkenalkan diri lebih dulu di hadapan peserta rapat yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BNPB dan BMKG.

"Lupa. Nama saya Djarot Saiful Hidayat, baru kemarin dilantik sebagai Wakil Gubernur," ucap Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Setelah memperkenalkan diri, Djarot pun diminta untuk memaparkan asal-muasal nama dirinya itu.

"Djarot itu artinya anak laki-laki. Perempuan nggak ada yang namanya Djarot, ya tho?" ujar Djarot setengah bercanda.

Wagub DKI itu pun menceritakan, saat masih kecil namanya sebenarnya hanya Saiful Hidayat, tidak ada kata "Djarot"-nya. Dia mengaku, ketika itu dirinya sering diasuh oleh penjual tempe langganan ibunya.

"Saya diasuh oleh langganan ibu saya yang jual tempe. Tiap hari diasuh. Dia suka panggil Djarot, kemudian melekat nama itu," cerita Djarot.

Djarot pun lantas menerangkan makna dari nama Saiful Hidayat, di mana Saiful itu artinya pedang, sedangkan Hidayat itu petunjuk. Dikatakan Djarot lagi, dengan demikian nama lengkapnya bisa bermakna orang laki-laki bawa pedang yang diberikan petunjuk dan kemuliaan.

"Terus saya nanya sama ibu saya, apa artinya Djarot itu. Ya udah, anak laki-laki (kata ibu). Dan ibu berdoa nanti sudah gede berkumis dan agak ganteng," ujar Djarot lagi, yang segera disambut tawa seluruh peserta rapat.

Sang Wagub pun melanjutkan bahwa dengan tambahan nama Djarot yang melekat hingga kini, dia terpaksa sampai harus mengurus akte kelahiran ke kelurahan karena akte sebelumnya hanya tercantum nama Saiful Hidayat. Untuk mengurus perubahan itu, dia pun mengaku punya alasan tersendiri.

"Akhirnya saya ke kantor kelurahan. Alasannya (perubahan) adalah karena waktu kecil sering sakit-sakitan, maka perlu ditambah nama Djarot," tutup Wagub DKI, sebelum kemudian melanjutkan ke agenda rapat sesungguhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI