Suara.com - Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) Fahri Hamzah menilai Partai Golkar versi Munas Jakarta yang dipimpin Agung Laksono harus berpikir maju tentang posisi di pemerintahan saat ini.
Hal itu dikatakan Fahri menanggapi keinginan Agung Laksono yang mensyaratkan Partai Golkar sejalan dengan pemerintah sebagai langkah islah atas dualisme di internal mereka. Menurut Fahri, posisi Golkar yang seperti itu sudah tidak layak untuk saat ini.
"Harusnya Pak Agung mulai move on. Lebih clear berada di luar pemerintahan," kata Fahri di DPR, Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Mengutip dari sejumlah pakar, Fahri mengatakan, adanya kekuatan di luar pemerintahan itu bagus bagi bangsa. Survei pun, tambah dia, membuktikan hal demikian.
Menurut Fahri, posisi di luar pemerintah sangatlah bagus. Sebab, dengan adanya kelompok besar di pemerintahan harusnya membuat pemerintah lebih hati-hati dalam bertindak dan melayani rakyat.
"Dalam sistem presidensial itu memang tidak ada opisisi secara terminologis. Tapi, dalam sistem dwipartai begitu partai A menang dia jadi partai pemerintah. Begitu dia kalah ya berada di luar pemerintah. Kami berharap tradisi itu berlanjut," kata Fahri.
"Itu juga kerinduan kita lama terhadap Partai Golkar. Beranikah Golkar berada di luar pemerintahan ketika calonnya kalah? Dan Ketika Golkar berani melakukan itu, itu suatu yang luar biasa. Bangsa ini takjub dengan keputusan itu," tambah Fahri.
Karenanya, falsafah kubu Agung Laksono yang ingin berada di dekat pemerintah malah menjadi berbahaya untuk diterapkan saat ini. Bukan tidak mungkin, tambah Fahri, kedekatan ini menjadi penguat tradisi kongkalikong antara partai politik dan pemerintah.
"Mereka yang takut di luar pemerintah itu berbahaya sekali karena itu sumber tradisi kongkalikong," katanya.
Golkar Ingin ke Pemerintahan, Fahri Hamzah: Harusnya "Move On"
Jum'at, 19 Desember 2014 | 17:29 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
SK Kepengurusan Partai Golkar Disebut Dibatalkan PTUN, Begini Respons Bahlil Lahadalia
16 November 2024 | 12:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI