Namun, alih-alih melarang Elizabeth pergi bersama Jordan si orang asing, kekasihnya justru merelakannya.
"Ia mengerti bahwa saya selalu ingin bepergian jadi meskipun tidak senang saya pergi selama sebulan saat Natal dengan lelaki asing, ia tetap tersenyum," kata Elizabeth.
Jordan, lelaki yang bekerja di sebuah perusahaan pengembangan real estate mengatakan, kedua tiket perjalanan keliling dunia itu ia beli dengan harga ribuan dolar. Namun, nilainya saat ini sudah naik menjadi sekitar 5.200 sampai 7.200 Dolar.
Perjalanan itu sendiri akan dimulai pada tanggal 21 Desember mendatang dengan persinggahan pertama adalah New York, kemudian dilanjutkan ke Milan, Praha, Paris, Bangkok, New Delhi, dan berakhir di Toronto, pada tanggal 12 Januari tahun depan. Sejak putus, Jordan membatalkan semua rencana perjalanan, termasuk reservasi hotel.
Namun, ketika cerita ini dipublikasikan, perusahaan hotel Marriott International memberikan tawaran menarik pada Jordan. Mereka menyediakan dua kamar terpisah untuk Jordan dan Elizabeth yang notabene bukan sepasang kekasih.
Jordan mengatakan, perjalanan mereka berdua akan didokumentasikan dan diunggah ke internet. Jordan juga bercerita soal beberapa email balasan menyentuh yang ia terima dari orang-orang yang tertarik pada tawarannya. Salah satunya datang dari seorang bocah berusia delapan tahun yang mengaku akan buta sebelum bisa melihat dunia.
Uniknya, pascakejadian ini, Jordan membentuk sebuah organisasi bernama A Ticket Forward untuk membantu orang-orang yang ingin keliling dunia, namun tak punya cukup uang.