Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golongan Karya (Golkar) versi Musyawarah Nasional (Munas) Jakarta, Zainudin Amali mengungkapkan, pihaknya akan menempatkan diri dalam posisi pasif, dalam rangka melakukan perundingan tentang kisruh dan dualisme di Partai Golkar.
"Posisi kami pasif. Kami siap kapan saja. Jika ada ajakan untuk berunding, kita akan berunding. Sekarang kan posisi equal. Kita tunggu saja. Kita tidak ada waktu untuk ditentukan," ujar Zainudin, di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (18/12/2014).
Zainudin menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan lima orang untuk menjadi juru runding. Kelima orang tersebut adalah Andi Mattalatta, Priyo Budi Santoso, Ibnu Munzir, Agun Gunandjar Sudarsa, serta Yorris Raweyai.
"Mereka persiapkan agenda apa yang mau disampaikan," imbuhnya.
Zainudin menuturkan, dirinya pun siap kapan saja untuk melakukan perundingan. Dirinya juga menurutnya tidak akan mengambil libur tahun ini, demi mengantisipasi apabila sewaktu-waktu perundingan dilaksanakan.
Ketika disinggung kapan waktunya untuk berunding tersebut, Zainudin mengaku belum mengetahuinya. Walau demikian, pihaknya menurutnya sudah menyiapkan agenda untuk negosiasi.
"Saya belum tahu tim akan bertemu kapan, tapi sudah harus menyiapkan kerangka agenda, tahapan negosiasinya. Harus bertahap, tidak bisa langsung kayak orang pacaran," tandasnya.
Tunggu Perundingan, Golkar Versi Agung Laksono Pasif
Kamis, 18 Desember 2014 | 18:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Telah Kantongi SK Kepengurusan Baru dari Kemenkum, Bahlil Santai Ladeni Gugatan Kader di PTUN
20 November 2024 | 22:20 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI