Suara.com - Pemerintah Sierra Leone memulai pencarian pasien Ebola dari rumah ke rumah, Rabu (17/12/2014), dan memberlakukan pembatasan perjalanan di dalam negeri sebagai bagian dari upaya memerangi epidemi Ebola.
Pemerintah mengumumkan, petugas akan mencari korban-korban Ebola dan semua orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan mereka, membawa pasien terinfeksi ke pusat perawatan baru yang dibangun Inggris.
Sierra Leone, Guinea dan Liberia merupakan negara-negara terparah terinfeksi dalam wabah Ebola paling buruk itu.
Angka infeksi meningkat paling cepat di Sierra Leone dan negara tersebut mencatat lebih dari 18 ribu kasus positif virus Ebola.
Presiden Ernest Bai Koroma mengatakan, berdasar kebijakan itu, umat Kristiani saat Natal nanti harus segera pulang ke rumah setelah ibadah, sementara acara-acara pesta perayaan lain dilarang.
Ibadah Tahun Baru harus dihentikan pada pukul 17.00 waktu setempat sementara pesta perayaan Tahun Baru dilarang.
"Ini musim perayaan dimana warga Sierra Leone merayakannya bersama keluarga dengan acara semarak dan gembira, namun semua musti diingatkan bahwa negara kita tengah berperang dengan musuh ganas," katanya dalam pidato yang disiarkan secara nasional.
Pemerintah juga memberlakukan pembatasan perjalanan antardistrik, larangan perniagaan pada Minggu, dan kegiatan belanja diakhiri sampai Sabtu siang, kata Koroma. (Reuters)