Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi kembali memeriksa Gubernur Riau (nonaktif) Annas Maamun, Rabu (17/12/2014). Annas dipanggil untuk diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan kasus suap pengurusan izin alih fungsi hutan di daerahnya.
"AM diperiksa sebagai tersangka," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, di gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Saat baru tiba di gedung KPK, ia tak seperti biasanya. Annas biasanya selalu bungkam. Tapi hari ini ia sedikit buka mulut kepada wartawan.
"Mau lapor LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," kata Annas sambil melangkah masuk ke dalam gedung KPK.
Annas yang sekarang menjadi tahanan di Rutan Guntur ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dari pengusaha Gulat Medali Emas Manurung yang kini juga ditahan di Rutan KPK.
Annas dijerat Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sementara Gulat disangka sebagai pemberi suap dengan sangkaan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya ditangkap oleh petugas KPK di kawasan Cibubur dengan barang bukti berupa uang yang terdiri dari 156 ribu dolar Singapura dan Rp500 juta.
Diduga, uang itu diberikan oleh Gulat kepada Annas terkait proses alih fungsi hutan. Gulat sendiri disebut memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 140 hektar yang masuk dalam hutan tanaman industri di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.